Gambar Sampul Biologi · Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh
Biologi · Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh
Fictor dkk

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

203

Sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem dalam tubuh yang

bekerja mempertahankan tubuh kita dari serangan suatu bibit penyakit.

Pernahkah Anda demam atau flu? Apakah Anda menyadari bahwa naiknya

suhu tubuh kita tersebut adalah suatu mekanisme dari sistem pertahanan

tubuh kita.

Selain itu, apakah Anda pernah bersin? Bersin merupakan salah satu

mekanisme pertahanan tubuh kita. Jika terdapat benda asing masuk ke tubuh

kita, benda asing tersebut akan dikeluarkan melalui bersin. Kekebalan tubuh

mampu melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, dan berbagai macam

penyakit.

Bagaimanakah sistem pertahanan tubuh kita bekerja? Apa sajakah yang

berperan dalam sistem pertahanan tubuh tersebut? Pertanyaan-pertanyaan

tersebut dapat Anda temukan setelah mempelajari bab berikut. Dengan

mempelajari bab ini Anda dapat mengambil manfaatnya untuk selalu menjaga

kesehatan tubuh dari bibit penyakit. Selamat belajar.

Sistem

Pertahanan

Tu b u h

Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menjelaskan seluk-beluk tubuh manusia. Hal itu

dapat Anda kuasai jika mampu memahami mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit.

11

B a b 11

A.

Pertahanan

Tu b u h

Nonspesifik

B.

Pertahanan

Tubuh Spesifik

C.

Struktur Sistem

Kekebalan Tubuh

D.

Mekanisme

Sistem

Pertahanan

Tu b u h

E.

Kelainan Sistem

Kekebalan Tubuh

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

, 2006

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

204

A Pertahanan Tubuh Nonspesifik

Apakah Anda pernah sakit? Sakit, dalam hal ini lebih merupakan istilah

untuk perubahan aktivitas metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Banyak

penyakit yang diderita, terlebih dahulu diawali dengan proses infeksi.

Infeksi

adalah masuknya organisme

patogen

(organisme yang menyebabkan

penyakit) ke dalam tubuh inang. Inang sendiri merupakan induk atau sel

yang menjadi tumpangan organisme patogen.

Jika masuknya organisme patogen (

Gambar 11.1

) atau benda-benda asing

ke dalam tubuh diandaikan sebagai sebuah peperangan maka kita dapat menyebut

sistem pertahanan tubuh sebagai g

aris-garis pertahanan kita terhadap musuh.

Secara garis besar, sistem pertahanan tubuh dibedakan atas sistem

pertahanan tubuh

nonspesifik

dan

spesifik

. Sistem pertahanan tubuh

nonspesifik tidak membedakan mikroorganisme patogen satu dengan

lainnya. Sistem ini merupakan pertahanan pertama terhadap infeksi. Adapun

sistem pertahanan tubuh spesifik bekerja hanya jika patogen tertentu

memasuki tubuh dan telah melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik

internal (Campbell, 1998: 852).

Sistem pertahanan tubuh nonspesifik terbagi atas dua jenis, yaitu

eksternal dan internal. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik eksternal

meliputi jaringan

epitel

,

mukosa

, dan

sekresi jaringan

tersebut. Sementara

itu, sistem pertahanan nonspesifik internal meliputi pertahanan tubuh yang

dipicu oleh sinyal kimia (kemotaksis) dan menggunakan

protein antimikroba

serta

sel fagosit

.

1. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal

Pertahanan tubuh terbesar dan paling mudah dilihat yang menjaga tubuh

dari infeksi adalah kulit (

Gambar 11.2

). Permukaan kulit mencegah

mikroorganisme patogen memasuki tubuh. Kulit yang utuh, secara normal

tidak dapat dimasuki bakteri atau virus. Namun, kerusakan yang kecil dapat

menjadi jalan bagi bakteri dan virus memasuki tubuh. Membran mukosa

pada saluran pencernaan, pernapasan, dan saluran kelamin, berfungsi juga

sebagai penghalang mikroorganisme memasuki tubuh.

Selain sebagai penghalang secara fisik, jaringan epitel dan jaringan mukosa

menghalangi mikroorganisme patogen dengan pertahanan kimiawi. Sekresi oleh

kelenjar lemak dan kelenjar keringat pada kulit membuat keasaman (pH)

permukaan kulit pada kisaran 3–5. Kondisi tersebut cukup asam dan mencegah

banyak mikroorganisme berkoloni di kulit.

a

b

c

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

, 2006

Gambar

11.1

Beberapa jenis patogen yang

umum menyerang sistem

pertahanan tubuh kita, yaitu

(a) corona virus penyebab

SARS, (b) virus Ebola, dan

(c) bakteri penyebab TBC.

• Infeksi

• Patogen

• Pertahan tubuh

nonspesifik

• Pertahanan tubuh

spesifik

Kata Kunci

1. Bagaimana bibit penyakit

masuk ke dalam tubuh?

2. Apa yang dimaksud dengan

imunisasi?

Pramateri

Soal

Sistem Pertahanan Tubuh

205

Air liur, air mata dan sekresi mukosa (mukus) yang disekresikan jaringan

epitel dan mukosa, melenyapkan banyak bibit penyakit yang potensial.

Sekresi ini mengandung

lisozim

, suatu enzim yang dapat menguraikan

dinding sel bakteri. Selain itu, bakteri flora normal tubuh pada epitel dan

mukosa dapat juga mencegah koloni bakteri patogen.

2. Sistem Pertahan Tubuh Nonspesifik Internal

Sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal bergantung pada

sel-sel fagosit. Sel-sel fagosit tersebut berupa beberapa jenis sel darah

putih, yaitu

neutrofil

dan

monosit

. Selain sel-sel fagosit, terdapat

protein antimikroba

yang membantu pertahanan tubuh nonspesifik

internal. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal ini menyerang

semua mikroba atau zat asing yang dapat melewati pertahanan terluar

tubuh.

a. Sel Fagosit

Neutrofil dalam darah putih merupakan yang terbanyak, sekitar 60-70%.

Sel neutrofil mendekati sel yang diserang mikroba dengan adanya sinyal

kimiawi (kemotaksis). Neutrofil dapat meninggalkan peredaran darah menuju

jaringan yang terinfeksi dan membunuh mikroba penyebab infeksi. Namun,

setelah sel neutrofil menghancurkan mikroba, mereka pun akan mati.

Perhatikan

Gambar 11.3

.

Sel monosit, meski hanya sebanyak 5% dari seluruh sel darah putih,

memberikan pertahanan fagosit yang efektif. Setelah mengalami pematangan,

sel monosit bersirkulasi dalam darah untuk beberapa jam. Setelah itu,

bergerak menuju jaringan dan berubah menjadi

makrofag

. Sel mirip

Amoeba

ini mampu memanjangkan pseudopodia untuk menarik mikroba yang akan

dihancurkan enzim perncernaannya. Namun, beberapa mikroba telah

berevolusi terhadap cara makrofag. Misalnya, beberapa bakteri memiliki

kapsul yang membuat pseudopodia makrofag tidak dapat menempel. Bakteri

lain kebal terhadap enzim pelisis fagosit dan bahkan dapat bereproduksi

dalam sel makrofag. Beberapa makrofag secara permanen berada di organ-

organ tubuh dan jaringan ikat.

Selain neutrofil dan monosit, terdapat juga eosinofil yang berperan dalam

sistem pertahan nonspesifik internal. Sekitar 1,5% sel darah putih merupakan

eosinofil. Eosinofil memiliki aktivitas fagositosit yang terbatas, namun

mengandung enzim penghancur di dalam granul sitoplasmanya. Eosinofil

Epidermis

Dermis

Jaringan

Kelenjar minyak

Sel-sel kulit

Gambar

11.2

Penampang kulit.

Sumber

:

Biology: Discovering Life

, 1991

Sumber

:

Biology Concepts &

Connections

, 2006

Gambar

11.3

Sebuah sel fagosit. Sel fagosit

ini sedang mengumpulkan

bakteri untuk dihancurkan.

Kelenjar keringat

bakteri

• Monosit

• Lisozim

• Makrofag

Kata Kunci

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

206

berperan dalam pertahanan tubuh terhadap cacing parasit. Eosinofil

memposisikan diri di permukaan cacing dan menyekresikan enzim dari

granul untuk menghancurkan cacing tersebut.

b. Protein Antimikroba

Protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik

disebut

sistem komplemen

. Protein tersebut dapat secara langsung

membunuh mikroorganisme ataupun mencegah reproduksinya. Terdapat

sekitar 20 jenis protein yang termasuk dalam sistem ini. Histamin dan

interleukin termasuk protein ini.

Protein komplemen bersirkulasi dalam darah dalam bentuk tidak aktif.

Jika beberapa molekul dari satu jenis protein komplemen aktif, hal tersebut

memicu gelombang reaksi yang besar. Mereka mengaktifkan banyak molekul

komplemen lain. Setiap molekul yang teraktifkan, akan mengaktifkan jenis

protein komplemen lain dan begitu seterusnya. Aktivasi protein komplemen

terjadi jika protein komplemen tersebut berikatan dengan protein yang

disebut antigen. Antigen telah dimiliki oleh patogen. Aktivasi dapat terjadi

ketika protein komplemen berikatan langsung dengan permukaan bakteri.

Beberapa protein komplemen dapat bersatu membentuk pori kompleks

yang menginduksi lisis (kematian sel) pada patogen. Beberapa protein

komplemen yang teraktifkan juga menyebabkan respons pertahanan tubuh

nonspesifik yang disebut

peradangan

(inflamasi). Selain itu, “menarik” sel-

sel fagosit menuju sel atau jaringan yang rusak.

3. Respons Tubuh pada Sistem Pertahanan Tubuh

Nonspesifik

Infeksi mikroba patogen direspons oleh tubuh dengan reaksi peradangan

(inflamasi) dan demam. Radang merupakan reaksi tubuh terhadap kerusakan

sel-sel tubuh yang disebabkan oleh infeksi, zat-zat kimia, ataupun gangguan

fisik lainnya, seperti benturan dan panas. Gejala radang dapat berupa sakit,

panas bengkak, kulit memerah dan gangguan fungsi dari daerah yang terkena

radang. Bisul, bengkak, dan gatal merupakan beberapa bentuk peradangan.

Demam merupakan salah satu respons tubuh terhadap radang. Ketika

demam, suhu tubuh akan naik melebihi suhu tubuh normal. Bakteri, virus,

sel-sel kanker, dan sel-sel yang mati menghasilkan zat yang disebut

pyrogen-

exogen

. Zat tersebut merangsang makrofag dan monosit mengeluarkan zat

pyrogen-endogen

yang merangsang hipotalamus menaikkan suhu tubuh

sehingga timbul perasaan dingin, menggigil, dan suhu tubuh yang meningkat.

Obat-obatan penurun panas

seperti paracetamol, pirazon,

aspirin, dan propionat meng-

hambat sintesis prostaglandin

di hipotalamus sehingga

menurunkan panas. Menurut-

mu, apakah keuntungan dan

kerugian penggunaan obat-

obatan ini?

Wawasan

Biologi

Sumber

:

Biology: Discovering Live

, 1991

Gambar

11.4

Demam menandakan masuknya

bibit penyakit ke dalam tubuh.

Sistem Pertahanan Tubuh

207

Suhu tubuh yang tinggi menguntungkan karena bakteri dan virus akan

lemah sehingga mati pada suhu tinggi. Metabolisme, reaksi kimia, dan sel-sel

darah putih akan lebih aktif dan cepat sehingga mempercepat penyembuhan.

Namun, terdapat efek lain dari naiknya suhu tubuh ini. Sakit kepala, pusing,

lesu, kejang, dan kerusakan otak permanen yang membahayakan tubuh dapat

terjadi akibat naiknya suhu tubuh.

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Jelaskan fungsi sistem pertahanan tubuh nonspesifik.

2.

Sebutkan bagian sistem pertahanan tubuh non-

spesifik eksternal dan jelaskan cara kerjanya.

3.

Bagaimana respons tubuh terhadap mikroba atau

zat asing yang memasuki sistem pertahanan tubuh

nonspesifik?

Soal Penguasaan

Materi

11.1

Pertahanan tubuh nonspesifik pada permukaan tubuh disokong oleh

pertahanan tubuh spesifik atau

sistem kekebalan tubuh

(imunitas) yang

memiliki kekuatan yang lebih besar menghadapi penyerang (patogen)

tertentu. Pertahanan tubuh spesifik ini dipicu oleh

antigen

(

antibody

generating

), zat asing yang menjadi bagian permukaan virus, bakteri, atau

patogen lain. Semua zat asing yang memicu sistem kekebalan tubuh disebut

antigen. Antigen dapat berupa karbohidrat, lemak, atau protein.

Sistem tubuh memiliki ciri-ciri khusus (spesifik), yaitu mengingat dan

mengenali mikroba patogen atau zat asing. Sistem kekebalan tubuh memiliki

kemampuan untuk mengenali dan menghancurkan patogen dan zat asing

tertentu. Sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap antigen tertentu dengan

mengaktifkan sel limfosit dan memproduksi protein khusus yang disebut

antibodi

. Selain pada mikroorganisme patogen, antigen terdapat juga pada

zat asing seperti kulit atau jaringan hasil cangkok organ.

Sistem kekebalan tubuh mampu mengingat antigen yang pernah

menyerang dan telah mempersiapkan diri lebih baik dan efektif jika patogen

tersebut menyerang kembali. Hal ini menjelaskan mengapa jika kita telah

terkena penyakit cacar sewaktu kecil, kita tidak akan terkena lagi di

kemudian hari (

Gambar 11.5

).

B Pertahanan Tubuh Spesifik

Sumber

:

www.wikipedia.org

Gambar

11.5

Penyakit cacar air. Setelah

terkena penyakit cacar air,

kemungkinan besar kita tidak

akan terserang kembali.

Mengapa hal tersebut dapat

ter adi?

• Antibodi

• Antigen

• Imunitas

Kata Kunci

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

208

Sistem kekebalan tubuh dapat membedakan molekul atau sel tubuh dari

molekul asing (antigen). Antigen dalam darah yang akan membedakan

golongan darah, tidak berbahaya bagi tubuh pemiliknya. Akan tetapi, jika

antigen darah tersebut disuntikkan kepada orang lain, antibodi individu

tersebut akan bereaksi. Kelainan mekanisme ini berakibat fatal dan

menyebabkan kelainan yang disebut autoimunitas.

Kekebalan tubuh yang diperoleh setelah pulih dari infeksi penyakit

disebut

kekebalan aktif

(

active immunity

). Disebut demikian karena

kekebalan tubuh ini bergantung pada respons kekebalan tubuh orang

tersebut. Adapun

kekebalan pasif

diperoleh dengan memberikan antibodi

dari seseorang yang telah kebal, kepada orang lain.

Kekebalan aktif

terjadi jika kita pulih dari penyakit, seperti cacar, tetanus,

atau campak. Tubuh akan memproduksi antibodi yang berguna meng-

hancurkan mikroba patogen jika mereka menyerang kembali. Kekebalan aktif

ini dikenal dengan

kekebalan aktif alami

. Adapun

kekebalan aktif buatan

didapatkan dengan menyuntikkan antigen bakteri yang tidak aktif, mikroba

mati, atau mikroba yang dilemahkan. Cara ini dikenal dengan

vaksinasi

.

Dengan vaksinasi, kekebalan orang tersebut akan aktif membentuk antibodi

layaknya orang yang telah terkena penyakit yang disebabkan antigen

tersebut.

Kekebalan tubuh pasif contohnya terjadi pada bayi yang diberikan air

susu pertama (kolostrum) oleh ibunya. Di dalam kolostrum terkandung

berbagai macam antibodi ibu yang melindungi bayi dari penyakit. Meskipun

hanya bertahan untuk beberapa minggu, namun cukup untuk bayi hingga

sistem kekebalan tubuhnya bekerja dengan baik. Kekebalan tubuh pasif juga

dapat dilakukan dengan memberikan antibodi orang yang telah kebal kepada

orang yang sakit. Contohnya, pada penyakit rabies.

Respons sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran antigen dapat

dibedakan atas dua cara, yaitu imunitas humoral dan imunitas seluler. Apa

perbedaannya? Bagaimana cara kerjanya? Pelajarilah materi berikut.

1. Imunitas Humoral

Imunitas humoral menghasilkan pembentukan antibodi yang

disekresikan oleh sel limfosit B. Antibodi ini berada dalam plasma darah

dan cairan limfa (dahulu disebut cairan humor) dalam bentuk protein.

Pembentukan antibodi ini dipicu oleh kehadiran antigen. Antibodi secara

spesifik akan bereaksi dengan antigen. Spesifik, berarti antigen A hanya

akan berekasi dengan dengan antibodi A, tidak dengan antibodi B.

Antibodi umumnya tidak secara langsung menghancurkan antigen yang

menyerang. Namun, pengikatan antara antigen dan antibodi merupakan

dasar dari kerja antibodi dalam kekebalan tubuh. Terdapat beberapa cara

antibodi menghancurkan patogen atau antigen, yaitu

netralisasi

,

penggumpalan

,

pengendapan

, dan

pengaktifan sistem komplemen

(protein

komplemen). Perhatikan

Gambar 11.6

.

Sumber

:

Concise Encyclopedia

ature

, 1994

Tokoh

Biologi

Edward Jenner

(1749 – 1823)

Edward Jenner adalah

seorang dokter kelahiran

Inggris. Ia merupakan

perintis penggunaan vaksin

untuk memerangi penyebaran

penyakit cacar air.

• Kekebalan aktif

• Kekebalan pasif

• Imunitas humoral

• Imunitas seluler

Kata Kunci

Sistem Pertahanan Tubuh

209

Dinding sel

patogen

Protein

komplemen

Pori-pori

Bakteri

Virus

Antibodi

Bakteri

Antigen

terjadi

dihancurkan

Sel fagosit

Netralisasi

Penggumpalan

Pengendapan

Pengaktifan Sistem

Komplemen

Imunitas Humoral

Sel fagosit

Sel Patogen lisis

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

, 2006

Gambar

11.6

Beberapa cara antibodi

menghancurkan patogen atau

antibodi

Netralisasi terjadi jika antibodi memblokir beberapa tempat antigen

berikatan dan membuatnya tidak aktif. Antibodi menetralkan virus dengan

menempel pada tempat yang seharusnya berikatan dengan sel inang. Selain

itu, antibodi menetralkan bakteri dengan menyelimuti bagian beracun bakteri

dengan antibodi. Hal tersebut menetralkan racun bakteri sehingga sel fagosit

dapat mencerna bakteri tersebut.

Penggumpalan (aglutinasi) bakteri, virus, atau sel patogen lain oleh

antibodi merupakan salah satu cara yang cukup efektif. Hal ini dapat

dilakukan karena antibodi memiliki minimal dua daerah ikatan (

binding site

).

Cara ini memudahkan sel fagosit menangkap sel-sel patogen tersebut.

Cara ketiga mirip dengan penggumpalan. Pengendapan dilakukan pada

antigen terlarut oleh antibodi. Hal ini untuk membuat antigen terlarut tidak

bergerak dan memudahkan ditangkap oleh sel fagosit.

Cara terakhir merupakan perpaduan antara antibodi dan sistem

komplemen. Antibodi yang berikatan dengan antigen akan mengaktifkan

sistem komplemen (protein komplemen) untuk membentuk luka atau pori

pada sel mikroba patogen. Pembentukan luka atau pori ini menyebabkan luka

atau pori pada sel mikroba patogen. Pembentukan luka atau pori ini

menyebabkan lisozim dapat masuk dan sel patogen tersebut akan hancur (lisis).

2. Imunitas Seluler

Imunitas seluler bergantung pada peran langsung sel-sel (sel limfosit)

dalam menghancurkan patogen. Setelah kontak pertama dengan sebuah

antigen melalui makrofag, sekelompok limfosit T tertentu dalam jaringan

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

210

limfatik akan membesar diameternya. Setelah itu, berkembang biak dan

berdiferensiasi menjadi beberapa sub populasi. Sub populasi tersebut, antara

lain

sel T sitotoksik

(

cytotoxic T cell

),

sel T penolong

(

helper T cell

),

sel T

supressor

(

supressor T cell

), dan

sel T memori

(

memory T cell

).

Tugas utama imunitas seluler adalah untuk menghancurkan sel tubuh

yang telah terinfeksi patogen, misalnya oleh bakteri atau virus. Bakteri atau

virus yang telah menyerang sel tubuh akan memperbanyak diri dalam sel

tubuh tersebut. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh antibodi tubuh.

Sebenarnya hanya sel T sitotoksik saja yang dapat menghancurkan sel

yang terinfeksi. Sel yang terinfeksi memiliki antigen asing milik virus atau

bakteri yang menyerangnya. Sel T sitotoksik membawa reseptor yang dapat

berikatan dengan antigen sel terinfeksi. Setelah berikatan dengan sel yang

terinfeksi, sel T sitotoksik menghasilkan protein

perforin

yang dapat

melubangi membran sel terinfeksi. Dengan adanya lubang, enzim sel T dapat

masuk dan menyebabkan kematian pada sel terinfeksi beserta patogen yang

menyerangnya (

Gambar 11.7

).

3. Respons Kekebalan Tubuh

Respons kekebalan tubuh dan memori imunologis terhadap suatu

patogen atau antigen dapat dibedakan atas

respons primer

dan

respons

sekunder

. Respons primer merupakan respons kekebalan tubuh yang

pertama kali terjadi ketika suatu antigen tertentu memasuki tubuh. Respons

sekunder merupakan respons kekebalan tubuh ketika antigen yang sama

menyerang tubuh kembali untuk kedua kalinya.

Ketika antigen pertama kali memasuki tubuh, respons sistem kekebalan

tubuh tidak terjadi secara langsung. Diperlukan beberapa hari bagi sel limfosit

untuk dapat aktif. Ketika banyak sel limfosit B terbentuk, konsentrasi antibodi

dalam tubuh mulai terlihat (

Gambar 11.8

).

Selama keterlambatan ini, individu yang terinfeksi akan sakit (contohnya

demam). Konsentrasi antibodi mencapai puncak setelah sekitar 2 minggu dari

awal infeksi. Saat konsentrasi antibodi dalam darah dan sistem limfatik naik,

gejala sakit akan berkurang dan hilang. Setelah itu, pembentukan antibodi

menurun dan individu tersebut sembuh.

Proteon perforin

Protein

perforin

Sel

terinfeksi

Sel T

sitotoksik

Antigen

Membuat

lubang

Enzim sel T

sitotoksin

Sel terinfeksi hancur

Sumber

:

Biology Concepts &

Connections

, 2006

Gambar

11.7

Cara sel T sitotosik

menghancurkan sel terinfeksi.

Sumber

:

Biology: Concepts & Connections

, 2006

Infeksi kedua kali oleh

antigen x

Respons sekunder

Infeksi pertama kali

oleh antigen x

Respons primer

Konsentrasi antibodi

0

7

14

21

28

35

42

49

56

Waktu (hari)

Gambar

11.8

Dua fase respons kekebalan

tubuh. Respons sekunder

menghasilkan antibodi lebih

banyak.

• Respons primer

• Respons sekunder

Kata Kunci

Sistem Pertahanan Tubuh

211

Jika antigen yang sama menyerang tubuh kembali, antigen tersebut akan

memicu respons kekebalan tubuh sekunder. Respons kedua ini terjadi lebih

cepat daripada respons primer. Respons sekunder juga menghasilkan

konsentrasi antibodi yang lebih besar dan lebih lama (

Gambar 11.8

).

Selain imunitas humoral (pembentukan antibodi), imunitas seluler juga

berperan dalam respons kekebalan tubuh sekunder ini. Karena respons

kekebalan tubuh sekunder yang cepat, gejala sakit (demam) tidak terjadi.

Oleh karena itu, individu tersebut dikatakan kebal terhadap penyakit tersebut.

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Jelaskan perbedaan sistem pertahanan tubuh

nonspesifik dan sistem pertahanan tubuh spesifik.

2.

Apa perbedaan imunitas humoral dan imunitas

seluler?

3.

Mengapa seseorang dikatakan kebal terhadap

suatu penyakit?

Soal Penguasaan

Materi

11.2

Sistem kekebalan tubuh pada organisme tingkat tinggi, terutama burung

dan Mammalia, bertumpu pada sel-sel darah putih (leukosit). Leukosit

dibentuk di dalam sumsum tulang oleh sebuah jaringan meristematik yang

disebut

stem cells

(

sel induk darah

) (

Gambar 11.9

).

C Struktur Sistem Kekebalan Tubuh

Sel Induk

darah

Sel darah

merah

Basofil

Eosinofil

Neutrofil

Monosit

Sel Limfosit

Trombosit

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

, 2006

Gambar

11.9

Diferensiasi sel induk darah.

Sel apa sa akah yang dapat

dibentuk dari sel induk darah?

Leukosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh terdiri atas

fagosit

dan

limfosit

. Fagosit merupakan sel yang akan menghancurkan benda asing

yang masuk dalam tubuh dengan cara menelannya (

fagositosis

). Fagosit terdiri

atas

neutrofil

dan

makrofag

. Neutrofil terdapat di dalam darah, sedangkan

makrofag mampu memasuki ke dalam jaringan ataupun rongga tubuh. Limfosit

terdiri atas dua jenis, yaitu

limfosit B

dan

limfosit T

.

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

212

1. Limfosit B

Limfosit B terbentuk dan dimatangkan dalam

sumsum tulang

(

bone

marrow

). Dalam sumsum tulang, limfosit B berdiferensiasi menjadi

sel plasma

yang berfungsi bertugas menyekresikan antibodi kedalam cairan tubuh dan

sel limfosit B-memori

yang berfungsi menyimpan informasi antigen.

Informasi ini disimpan dalam bentuk DNA yang dapat memproduksi

antibodi yang cocok dengan antigen. Sel limfosit B hidup dalam jangka waktu

yang lama.

Sumsum tulang

K

elenjar timus

Stem sel (

stem

cell

)

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

, 2006

Melalui

darah

Limfosit yang

belum matang

Reseptor

antigen

Sel B

(

T cell

)

Sel T

(

T cell

)

Melalui

darah

Limfa

Gambar

11.10

Proses pembentukan sel T

(

T cell

) dan sel B (

B cell

). Sel B

matang di sumsum tulang,

sedangkan sel T matang di

kelenjar timus.

2. Limfosit T

Limfosit T dimatangkan di kelenjar timus (

Gambar 11.10

). Di kelenjar

timus, limfosit T juga berdiferensiasi menjadi

sel T sitotoksik

(

cytotoxic T

cell

),

sel T penolong

(

helper T cell

),

sel T supressor

(

supressor T cell

), dan

sel T-

memori

(

memory T cell

). Masing-masing memiliki fungsi berbeda. Sel T

sitotoksik berfungsi dalam membunuh sel yang terinfeksi. Sel T penolong

berfungsi mengaktifkan limfosit B dan limfosit T. Sel supressor berfungsi dalam

mengurangi produksi antibodi oleh sel-sel plasma dengan cara menghambat

aktivitas sel T penolong dan sel T sitotoksik. Sel T memori diproduksi untuk

“mengingat” antigen yang telah masuk ke dalam tubuh. Jika kelak antigen

yang sama menyerang tubuh kembali, maka dengan adanya sel T memori

akan terjadi respons sekunder yang lebih cepat dan kuat. Akibatnya, sering

antigen telah dihancurkan sebelum terjadi demam atau radang.

Baik limfosit B dan limfosit T akan masuk ke dalam sistem peredaran limfatik

atau getah bening (

Gambar 11.10

). Sel limfosit banyak terdapat pada sistem

peredaran darah limfatik, sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, amandel

(tonsil), darah, dan dalam sistem pencernaan. Pada proses transplantasi jaringan,

penolakan tubuh donor yang menyebabkan kerusakan jaringan yang akan

ditransplantasikan, dapat disebabkan oleh sel limfosit T. Hal ini terjadi karena

limfosit T menganggap jaringan tersebut bukan bagian dari tubuh.

• Immunoglobulin

• Sel T sitotoksik

• Sel T penolong

• Sel T superessor

• Sel T memori

Kata Kunci

Sistem Pertahanan Tubuh

213

3. Antibodi

Limfosit B membentuk sistem kekebalan di dalam cairan tubuh (humor),

sehingga efektif dalam mengatasi infeksi oleh bakteri dan virus yang bersifat

ekstraseluler. Sel Limfosit B dapat membentuk struktur protein khusus, yaitu

Immunoglobulin

atau disebut juga antibodi. Protein khusus ini dimigrasikan

ke bagian membran sel, kemudian berfungsi mengenali dan mengikat sel

asing atau organisme asing yang ditemui, dan melumpuhkannya. Antibodi

pada dasarnya adalah protein yang sangat spesifik yang terbentuk sebagai

respons dari kehadiran antigen.

Immunoglobin terdiri dari dua

rantai ringan

(

Light Chain

,

rantai L

) dan

dua

rantai berat

(

Heavy Chain

,

rantai H

). Setiap rantai L dan H terdiri atas

dua terminal, yaitu terminal C (

Constant

) dan terminal V (

Variable

).

Immunoglobin (disingkat

Ig

) dibagi menjadi lima kelas, yaitu

IgA

,

IgD

,

IgE

,

IgG

,

IgM

(

Gambar 11.12

).

IgM (Pentamer)

IgG

(Monomer)

IgA

(Dimer)

IgD

(Monomer)

IgE

(Monomer)

Sumber

:

Biology

, 1998

Gambar

11.12

Immunoglobin terdiri atas lima

kelas yaitu IgM, IgG, IgA, IgD,

dan IgE.

IgM merupakan antibodi pertama yang disekresikan sebagai respons

kekebalan tubuh. Setelah mengikat antigen, IgM memicu aktifnya protein

komplemen. IgM juga dapat mengikat antigen atau patogen menjadi

gumpalan sehingga memudahkan fagositosis makrofag.

Adenoid

Tonsil

Timus

Umbai

cacing

Sumsum

tulang

Kelenjar

limfa

Pembuluh limfa

Sumber

:

Biology

, 1999

Gambar

11.11

Sistem peredaran limfatik

manusia

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

214

IgG mengaktifkan protein komplemen dan menetralkan banyak racun.

Jumlah IgG paling banyak dan tahan lama. IgG merupakan satu-satunya

antibodi yang dapat melewati plasenta dan menjaga janin dengan kekebalan

tubuh ibunya. IgG juga disekresikan dalam kolostrum.

IgA mencegah masuknya virus atau bakteri melalui jaringan epitel

mukosa sistem pencernaan, pernapasan, dan saluran reproduksi. IgA

ditemukan juga pada air liur, air mata, dan kolostrum.

IgE memicu peradangan jika cacing parasit menyerang tubuh. IgE juga

berperan dalam reaksi alergi.

IgD tidak mengaktifkan sistem komplemen dan tidak dapat melewati

plasenta. IgD diduga berfungsi dalam diferensi sel limfosit B menjadi sel

plasma dan sel B memori.

D Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh

Patogen

Sinyal

kimiawi

Duri

Kulit

Sel darah

putih

Pembuluh

darah

Sel-sel

fagosit

mendekati

ke daerah

luka

Sel-sel fagosit

memakan bakeri

1 .

Jaringan kulit

mengalami luka karena

tertusuk duri;

pelepasan sinyal kimia,

yaitu histamin dan

prostaglandin.

2. Vasodilatasi, tekanan darah

meningkat, meningkatkan

pula permeabilitas

pembuluh darah; sel-sel

fagosit mendekati luka.

3. Terjadi fagositosis

oleh makrofag dan

neutrofil; jaringan

yang luka mulai

sembuh.

Sumber

:

Biology

, 1998

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Sebutkan jenis-jenis dari limfosit T dan fungsinya.

2.

Apakah yang dimaksud dengan Immunoglobulin?

3.

Apakah fungsi leukosit?

Soal Penguasaan

Materi

11.3

Ketika Anda mendapatkan luka, maka selain reaksi pembekuan darah,

tubuh juga dengan cepat melindungi bukaan pada luka dari infeksi bakteri

dan mikroorganisme lainnya. Adanya luka secara langsung telah merusakkan

sistem pertahanan tubuh nonspesifik eksternal.

Ketika terjadi luka, histamin dilepaskan oleh

mast cell

(mastosit), dan sel

basofil yang tersebar di seluruh jaringan. Histamin yang diterima reseptor

pada otot polos dan endotelium di dinding kapiler darah menyebabkan kapiler

darah mengalami

vasodilatasi

(penambahan diameter), sementara vena

menyempit. Hal ini menyebabkan kapiler darah menjadi lebih permeabel.

Daerah tersebut akan terlihat memerah dan membengkak (

Gambar 11.13

).

Gambar

11.13

Proses pertahanan tubuh dari

patogen berupa bakteri ketika

terjadi luka di jaringan kulit.

Apa yang ter adi pada sel fagosit

setelah memakan bakteri?

Sistem Pertahanan Tubuh

215

Imunitas

humoral

Imunitas

seluler

Virus

Sel fagosit

Protein MHC

Antigen virus

Makrofag

Kompleks MHC -

antigen

Reseptor

sel T

Sel B

Sel T

Sitotoksin

Sel T

penolong

Interleukin

menginduksi

pembelahan sel T

penolong

Interleukin

mengaktifkan sel T

dan sel B

Selain mengeluarkan histamin, mastosit juga menghasilkan faktor

kemotaksis untuk ‘menarik’ dan mengaktifkan eosinofil, neutrofil, dan

monosit (sel fagosit), serta faktor pengaktif keping darah yang akan terlibat

dalam proses pembekuan darah. Sel fagosit, baru akan terlihat di sekitar

daerah luka setelah sekitar 30 sampai 90 menit kemudian.

Eosinofil berperan dalam menghambat dan mengurangi konsentrasi

histamin yang dikeluarkan mastosit, agar tidak terjadi reaksi yang berlebihan.

Jika terjadi infeksi oleh bakteri, maka neutrofil akan mengaktifkan lisosom.

Lisosom melepaskan enzim lysozim yang akan mendegradasi bakteri dan sel-

sel dari jaringan yang rusak di sekitar luka.

Monosit dan makrofag juga menghasilkan

endogenous pyrogen

. Zat ini

memberikan sinyal pada pengatur suhu di hipotalamus, untuk menaikkan

suhu tubuh beberapa derajat. Kita menyebut situasi ini sebagai demam. Hal

ini terjadi terutama jika infeksi yang diderita cukup berat. Naiknya suhu

tubuh dimaksudkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau organisme

patogen, agar lebih mudah dilumpuhkan. Respons tubuh ini dapat dikatakan

sebagai respons sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan belum melibatkan

sel-sel limfosit.

Makrofag, yang jumlahnya hanya beberapa persen dari jumlah

keseluruhan leukosit ini memainkan peranan penting. Makrofag memiliki

protein MHC (

macrophage’s histocompatibility complex

) yang kemudian akan

berikatan dengan antigen pada mikroba. Kompleks MHC-antigen ini

kemudian dimigrasikan ke membran sel makrofag (

Gambar 11.14

).

Sel tidak memiliki kontrol yang

sempurna terhadap zat yang

boleh masuk dan keluar. Racun,

seperti karbon monoksida dan

sianida, dapat dengan mudah

memasuki sel dan membunuh

sel tersebut.

Sumber

:

Heath Biology

Wawasan

Biologi

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

, 2006

Gambar

11.14

Aktivasi oleh sel T penolong.

Sel T penolong akan membelah

diri dan mengaktifkan sel B dan

sel T sitoksin.

Apa fungsi kompleks MHC-

antigen?

Sel limfosit juga turut serta dalam melumpuhkan mikroba yang masuk ke

dalam tubuh, hanya saja dengan mekanisme yang berbeda. Sel limposit B

dengan reseptor komplemen berikatan dengan antigen dari bakteri atau

organisme patogen. Hal ini untuk mengenali antigen tersebut. Limfosit B akan

membelah dan berdiferensiasi menjadi sel memori dan sel plasma. Sel plasma

menyekresikan antibodi yang dapat melumpuhkan mikroba yang masuk ke

dalam cairan tubuh (humor). Target operasi limfosit B adalah bakteri, virus

yang berada di luar sel, jamur dan protista. Limfosit T membentuk sistem

kekebalan seluler. Sel sitotoksik akan menempel pada sel yang sudah terinfeksi

virus, sel kanker, atau sel asing yang ditransplantasikan ke tubuh.

Reseptor pada sel T penolong berikatan dengan kompleks MHC-antigen

makrofag. Ikatan ini menyebabkan sel T penolong menghasilkan hormon

interleukin yang menginduksi sel T penolong untuk membelah dan

berdiferensiasi menjadi sel memori. Sel T penolong juga dapat berikatan

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

216

dengan sel limfosit B dan menginduksi (dengan bantuan hormon interleukin)

sel limfosit B untuk membelah dan berdiferensiasi menjadi sel memori dan

sel plasma. Sel plasma akan menyekresikan antibodi.

Antibodi yang disekresikan sel plasma akan berikatan dengan antigen

mikroba, untuk kemudian dapat dikenali oleh makrofag dan dicerna.

Fenomena ini disebut

opsonic adherence

(

Opsin

adalah istilah yang berarti

"bersiap untuk makan") atau

opsonisasi

. Proses ini pada dasarnya adalah

mekanisme penandaan sel mikroba pelumpuh antigen dengan antibodi.

Sel T sitotoksik juga dapat aktif membelah dan berdiferensiasi dengan

bantuan hormon interleukin yang disekresikan dari sel T penolong. Sel

sitotoksik mengenali sel-sel asing atau sel yang terinfeksi virus di dalam tubuh,

kemudian menguraikan membran selnya dengan protein yang dihasilkannya.

Hal ini sangat penting, karena antibodi tidak dapat menyerang patogen yang

telah menginfeksi sel tubuh.

Sistem kekebalan tubuh dapat tidak berfungsi jika sistem ini bereaksi

dengan molekul asing dengan berlebihan. Beberapa contoh di antaranya

alergi, autoimunitas, dan AIDS.

1. Alergi

Reaksi alergi juga disebut

anaphylaxis

atau sensitivitas berlebihan

terhadap suatu hal. Anda mungkin pernah merasakan hal ini. Sebagian orang

alergi terhadap bulu, debu, makanan laut, gigitan serangga, polen (serbuk

sari) dan lain sebagainya. Bentuk reaksinya bisa bermacam-macam, dari mulai

bersin, gatal-gatal, pusing, muntah dan diare, bahkan hingga kesulitan

bernapas dan kematian (

Gambar 11.15

).

E Kelainan Sistem Kekebalan Tubuh

a

b

c

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

, 1995;

Biology For ou

, 2002

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Jelaskan secara singkat oleh Anda mekanisme

pertahanan tubuh terhadap luka.

2.

Apa fungsi sel T penolong pada kekebalan tubuh?

Soal Penguasaan

Materi

11.4

Gambar

11.15

(a) dan (b) Polen dapat

menyebabkan alergi.

(c) Bersin merupakan reaksi

alergi terhadap suatu benda

asing yang masuk ke dalam

tubuh kita.

Reaksi alergi pertama kali ditemukan pada tahun 1902 oleh

Paul Portier

dan

Charles Richet

, ketika mereka menyuntikkan protein dari anemon pada

seekor anjing. Ketika mereka menyuntikkan protein yang sama dengan dosis

yang lebih banyak, anjing percobaan mereka menunjukkan gejala

anaphylaxis

(hipersensitif terhadap antigen), hingga akhirnya mati.

Pada awalnya, tidak ada tanda-tanda penolakan apapun pada tubuh ketika

protein asing masuk ke dalam tubuh. Pada tahap ini tubuh mengembangkan

imunoglobin (biasanya dari kelas IgE). Ketika protein dari jenis yang sama

memasuki tubuh untuk ke dua kalinya, IgE bereaksi dengan berikatan pada

antigen pada permukaan membran

mast cell

.

Sistem Pertahanan Tubuh

217

Reaksi ini mendorong

mast cell

menyekresikan histamin. Histamin dalam

jumlah besar inilah yang menyebabkan berbagai reaksi alergi. Misalnya saja

jika reaksi alergi terjadi pada saluran pernapasan, histamin akan ditangkap

oleh sel-sel otot polos pada rongga pernapasan, yang diikuti dengan

berkontraksinya otot-otot tersebut sehingga terjadi penyempitan saluran

pernapasan. Histamin juga mengakibatkan vasodilatasi, kapiler darah

menjadi lebih permeabel, dan tekanan darah turun. Hal ini mengakibatkan

jaringan membengkak.

2. Autoimunitas

Autoimunitas merupakan suatu keadaan sistem kekebalan tubuh

membentuk antibodi untuk menyerang sel tubuh yang lain, memper-

lakukannya seolah-olah bukan bagian dari tubuh. Sel limfosit T, karena suatu

hal menyerang sel tubuh sendiri.

Kemungkinan penyebab abnormalitas ini bermacam-macam. Beberapa

kemungkinan ditemukan. Di antaranya adalah infeksi virus pada masa pra

natal (sebelum lahir) yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Kemungkinan

lainnya adalah ketidakmatangan (

immature

) sel-sel yang memproses limfosit

T di kelenjar thymus.

Pada percobaan tikus yang menderita autoimunitas, ditemukan bahwa

sel yang tidak matang tersebut, mengalami mutasi. Namun, hal ini belum

diketahui apakah terjadi pula pada manusia.

Banyak jenis abnormalitas yang menyangkut autoimunitas ini. Beberapa

di antaranya adalah:

a.

Myasthenia gravis

, yaitu antibodi menyerang otot lurik. Hal ini

menyebabkan degradasi otot, dan berkurangnya kemampuan otot untuk

menangkap asetilkolin, zat yang dilepaskan oleh saraf yang memicu

kontraksi otot. Contohnya jika terjadi pada mata, pandangan atau posisi

mata menjadi tidak simetris (

Gambar 11.16

).

b.

Lupus erythematosus

, yaitu antibodi menyerang sel-sel tubuh yang lain

(secara umum) sebagai sel asing. Penyakit ini sangat sulit dikenali karena

gejalanya sangat umum. Ketika kondisi lingkungan berubah dan kondisi

tubuh melemah, maka serangan antibodi meningkat (

Gambar 11.17

).

c.

Addison’s disease

, yaitu antibodi menyerang kelenjar adrenalin.

Pertama kali ditemukan seorang dokter Inggris bernama Thomas

Addison, tahun 1855. Penyakit ini bisa disebabkan karena infeksi pada

kelenjar adrenalin. Namun ditemukan juga sebab yang lain, yaitu

antibodi menyerang sel-sel yang menghasilkan hormon adrenalin. Akibat

yang ditimbulkan di antaranya mudah merasa lelah, kehilangan berat

badan, tekanan, darah rendah, kadar gula darah yang rendah, rasa

perasaan tertekan, dan peningkatan pigmentasi kulit.

d.

Multiple sclerosis

, yaitu antibodi menyerang jaringan saraf di otak dan

tulang belakang. Bagian saraf yang diserang adalah seludang mielin,

yang melapisi sel saraf dan berperan dalam menghantarkan informasi.

Kerusakan mielin ini menyebabkan berbagai gejala, dari mulai gangguan

penglihatan, stres, pusing, dan lain-lain.

Sumber

:

www.oftalmo.com

Gambar

11.17

Penyakit lupus pada bagian

wajah.

Sumber

:

healthgate.partners.org

Ruam

kemerahan

Gambar

11.16

Myasthenia gravis pada mata.

Carilah artikel-artikel mengenai alergi. Anda dapat mencari artikel tersebut melalui

surat kabar atau internet. Kemudian, buatlah suatu kesimpulan dari artikel-artikel

yang Anda kumpulkan tersebut. Diskusikanlah mengenai penyebab dan cara

pencegahannya.

Tugas Ilmiah 11.1

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

218

e.

Diabetes mellitus

, yaitu type I (

Insulin

-

dependent Diabetes Mellitus

).

Antibodi menyerang sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi

hormon insulin. Akibatnya, kadar gula darah tinggi. Gejala yang timbul

sangat mirip dengan kasus diabetes

Belum diketahui cara atau obat yang dapat menyembuhkan kelainan-

kelainan tersebut. Hingga saat ini pengobatan yang dapat dilakukan adalah

dengan mengurangi kadar gamma globulin dalam darah. Gamma globulin

adalah bagian dari darah yang mengandung antibodi.

3. AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome

(AIDS), adalah penyakit yang

disebabkan oleh

Human Immunodeficiency Virus

(HIV). Penyakit ini diduga

berkembang dari sebuah daerah terpencil di Afrika Tengah, pada tahun

1930.

Pada tahun 1981, virus ini ditemukan m

erebak di k

alangan kaum

homoseksual dan para pengguna obat bius di New York dan California. Sejak

tahun 1981, penyakit tersebut telah menyebar ke seluruh dunia. Diperkirakan

33,6 juta orang dewasa dan 1,2 juta anak-anak di seluruh dunia mengidap

AIDS. WHO memperkirakan sejak tahun 1981 hingga akhir 1999, telah 16,3

juta orang meninggal karena AIDS, 3,6 juta di antaranya adalah anak-anak

di bawah 15 tahun.

a

b

c

Sumber

:

www.micro.magnet.fsu.edu

Meskipun AIDS belum dapat

disembuhkan, cara terbaik yang

dapat dilakukan adalah mencegah

penularannya.

Pengetahuan tantang AIDS

merupakan senjata ampuh

melawan penyakit ini. Tidak

melakukan hubungan di luar

nikah dan tidak menggunakan

narkoba dapat menyelamatkan

hidupmu Anda.

Wawasan

Biologi

AIDS disebabkan infeksi virus HIV pada sel limfosit T. Ketika virus berhasil

menginfeksi sel limfosit T, virus menggunakan ‘perangkat’ selnya untuk

menggandakan diri di dalam sel. Virus, yang telah menggandakan diri

kemudian menghancurkan membran sel dan meninggalkan sel limfosit T yang

lama. Virus-virus ini siap menginfeksi sel limfosit T yang lain yang masih

sehat (

Gambar 11.19

). Masih ingatkah Anda cara virus menggandakan diri?

Pada keadaan yang normal, virus dapat dinonaktifkan oleh sel limfosit

T. Namun, ketika sel T penolong terinfeksi virus, maka ia tidak memiliki

kemampuan untuk menjalankan fungsinya untuk mengenali dan

menonaktifkan sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh.

Jumlah limfosit T pada orang yang normal rata-ratanya adalah 1.000 sel

per mikroliter darah. Ketika jumlah sel limfosit T pada orang yang terkena

AIDS mencapai konsentrasi sekitar 200 sel per mikroliter darah, maka ia

akan sangat rentan diserang oleh penyakit.

Gambar

11.18

(a) dan (b) Virus HIV yang baru

keluar dari sel inang.

(c) Ilustrasi virus HIV.

Sistem Pertahanan Tubuh

219

Virus HIV yang menyebabkan AIDS ini menular dari satu orang ke

orang yang lain melalui percampuran cairan tubuh terutama darah.

Penggunaan jarum suntik secara bersamaan, transfusi darah dari penderita,

dan hubungan seksual, hingga sejauh ini diketahui sebagai cara efektif

penularan virus HIV ini.

Penderita AIDS meninggal dunia bukan karena virus HIV yang

menyerangnya. Beberapa jenis penyakit yang umumnya berakibat fatal pada

penderita HIV adalah sebagai berikut.

1.

Infeksi jamur, contohnya:

a.

Pneumocystis carinii

, yang menyerang paru-paru;

b.

Cryptococcus,

yang mengakibatkan penyakit meningitis (radang

membran otak);

c.

Histoplasma capsulatum

, yang menyerang sistem pernapasan.

2.

Infeksi bakteri, contohnya:

a.

Mycobacterium tubercolosis

, yang menyebabkan TBC;

b.

Mycobacterium avium

, yang menyebabkan gangguan pada pencernaan.

3.

Infeksi virus, contohnya:

a.

virus

Cytomegalovirus

(CMV), yang menginfeksi retina mata dan

mengakibatkan kebutaan;

b.

virus

Epstein-Barr

(EBV), yang menyebabkan kanker darah;

c.

virus

Herpes Simplex

(HSV) yang menyebabkan penyakit Herpes.

4.

Sebagian pengidap AIDS juga mengidap kanker, sebagai konsekuensi

dari melemahnya tugas limfosit T dalam memerangi sel-sel asing,

termasuk di antaranya sel kanker.

Gambar

11.19

Virus AIDS yang menyerang

limfosit T jenis sel penolong

(

helper T cell

).

Virus

AIDS

Sel penolong

Sumber

:

www.AIDS.ch.com

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Apa yang dimaksud dengan alergi? Sebagai

respons apakah alergi tersebut?

2.

Mengapa orang yang menderita AIDS mudah

terserang penyakit?

3.

Apa yang dimaksud dengan autoimunitas dan

sebutkan tiga jenis penyakit autoimunitas!

Soal Penguasaan

Materi

11.5

Bersama kelompok Anda, buatlah karya tulis ilmiah mengenai imunisasi. Carilah

literatur dari buku, majalah, koran, atau internet sebanyak-banyaknya. Jelaskan

dalam karya ilmiah Anda jenis imunisasi, cara pemberian imunisasi, dan

keuntungan imunisasi. Jangan lupa untuk menuliskan sumber literatur Anda.

Tugas Ilmiah 11.2

1.

Sistem pertahanan tubuh, berdasarkan sifatnya

dapat dikelompokkan menjadi sistem pertahanan

tubuh nonspesifik dan sistem pertahanan tubuh

spesifik. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik

melindungi tubuh dari berbagai jenis mikroba

patogen dan zat asing. Adapun sistem pertahanan

tubuh spesifik hanya bereaksi pada satu jenis

patogen atau zat asing tertentu. Pada sistem

pertahanan spesifik, setiap jenis patogen atau

antigen tertentu, direspons oleh antibodi atau sel

tertentu saja.

Rangkuman

2.

Sistem pertahanan tubuh nonspesifik dapat

dibedakan menjadi sistem pertahanan tubuh

nonspesifik eksternal dan internal. Sistem

pertahanan tubuh nonspesifik eksternal berupa

jaringan kulit dan jaringan mukosa beserta

sekresinya. Adapun sistem pertahanan tubuh

nonspesifik internal berupa sel fagosit dan protein

antimikroba (sistem komplemen).

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

220

Kaji Diri

Setelah mempelajari bab Sistem Pertahan Tubuh, Anda

dapat menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap

benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. Jika Anda belum

mampu menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap

benda asing berupa antigen dan bibit penyakit, Anda belum

menguasai materi bab Sistem Pertahan Tubuh dengan

baik.Rumuskan materi yang belum Anda pahami, kemudian

diskusikan dengan teman-teman atau guru Biologi Anda.

Apakah Anda menemukan manfaatnya mempelajari bab

ini? Dapatkah Anda menjelaskannya?

Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem pertahanan

tubuh nonspesifik

Sistem pertahanan tubuh

spesifik (sistem imun)

Eksternal

Internal

Jaringan

kulit

Jaringan

mukosa

Sel

fagosit

Protein

antimikroba

Sistem

humoral

Sistem

seluler

Sel B

Set T

sitotoksik

Antibodi

terdiri atas

terdiri atas

terdiri atas

yaitu

yaitu

menggunakan

menggunakan

menghasilkan

P e t a

K

onsep

3.

Antigen (

antibody generating

) adalah zat yang dapat

memicu dibentuknya antibodi. Patogen memiliki

antigen yang berbeda-beda. Antigen dapat berupa

karbohidrat, lemak, atau protein.

4.

Kekebalan yang didapat setelah terinfeksi penyakit

disebut kekebalan aktif alami. Kekebalan aktif

buatan didapatkan setelah tubuh disuntikkan

antigen yang tidak aktif, mikroba mati, atau yang

dilemahkan.

5.

Kekebalan pasif didapatkan setelah tubuh

disuntikkan antibodi dari suatu penyakit.

Kekebalan pasif memberikan perlindungan dari

penyakit secara sementara, sedangkan kekebalan

aktif memberikan kekebalan secara permanen.

Sistem Pertahanan Tubuh

221

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.

1.

Berikut ini yang termasuk pertahanan pada

permukaan tubuh adalah ....

a.

kulit dan membran mukosa

b.

air mata dan air liur

c.

bakteri flora normal tubuh

d.

urine

e.

semua jawaban benar

2.

Bakteri yang masuk ke dalam tubuh dihancurkan

oleh ....

a.

IgA

b.

Sel T pembantu

c.

Antibiotik

d.

Fagosit

e.

Histamin

3.

Sel B dan sel T adalah ....

a.

limfosit

b.

sel pembunuh

c.

fagosit

d.

makrofag

e.

sel darah merah

4.

Dalam reaksi alergi, IgE ....

a.

melekat pada sel patogen dan menandainya

untuk kemudian dilumpuhkan

b.

membuat lubang pada membran sel patogen

c.

berikatan pada permukaan mastosit, dan

menginduksinya untuk menghasilkan

histamin

d.

memicu limfosit untuk menghasilkan antigen

e.

memicu sekresi antibodi ke dalam saluran

pencernaan dan saluran pernapasan

5.

Sebagian besar imunoglobulin yang dihasilkan

tubuh termasuk dalam kelas ....

a.

IgM dan IgB

b.

IgA dan IgG

c.

IgM dan IgG

d.

IgD dan IgA

e.

IgM dan IgD

6.

Sel limfosit B dimatangkan di ....

a.

kelenjar thymus

b.

sumsum tulang

c.

otak

d.

nodus limfa

e.

darah

7.

Ketika antigen dicampurkan pada serum yang

mengandung antibodi yang terjadi adalah ....

a.

tidak terjadi apa-apa

b.

antibodi menolak antigen

c.

antibodi berikatan dengan antigen

d.

antigen tidak bercampur dengan serum

e.

antibodi terpisah dari serum

8.

Penyuntikan antibodi yang dihasilkan oleh

organisme lain ke dalam tubuh pasien, adalah

bentuk kekebalan ....

a.

aktif

b.

pasif

c.

tubuh

d.

sel

e.

intrasel

9 . Makrofag berasal dari sel darah putih jenis ....

a.

limfosit

b.

basofil

c.

neutrofil

d.

monosit

e.

eosinofit

10. Molekul yang dikenali limfosit sebagai zat asing

dan memicu sistem kekebalan tubuh disebut ....

a.

interleukin

b.

antibodi

c.

immunoglobulin

d.

antigen

e.

histamin

11. Sistem kekebalan tubuh humoral bekerja

menghancurkan ....

a.

patogen di dalam sel tubuh

b.

patogen di luar sel tubuh

c.

antigen di luar sel tubuh

d.

jawaban b dan c benar

e.

jawaban a, b, dan c benar

12. Sel limfosit terbentuk dari ....

a.

mastosit (

mast cell

)

b.

sel darah putih

c.

sel darah merah

d.

sel monosit

e.

sel neutrofit

13. Naiknya suhu tubuh saat demam bertujuan ....

a.

mempercepat perkembangbiakan bakteri

b.

mempercepat metabolisme

c.

mempercepat kerja sel fagosit

d.

jawaban b dan c benar

e.

jawaban a, b, dan c benar

14. Demam yang terlalu tinggi membahayakan tubuh

karena ....

a.

metabolisme terlalu cepat

b.

melemahkan virus dan bakteri

c.

melemahkan sel fagosit

d.

merusak jaringan saraf

e.

merusak sel otot

15. Kekebalan tubuh yang didapatkan dari penyun-

tikan bakteri yang dilemahkan disebut ....

a.

kekebalan tubuh aktif alami

b

.

kekebalan tubuh aktif buatan

c.

kekebalan tubuh dasar

d.

kekebalan tubuh pasif

e.

semua jawaban benar

Evaluasi Materi Bab

11

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

222

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar pada buku latihan Anda.

1.

Jelaskan perbedaan antara pertahanan tubuh

nonspesifik dan pertahanan tubuh spesifik.

2.

Apa perbedaan antara antigen dan antibodi?

3.

Mengapa jika sewaktu kecil kita pernah terkena

penyakit cacar air, kita tidak akan terkena lagi

penyakit tersebut?

4.

Jelaskan mengenai proses imunisasi. Bagaimana

imunisasi dapat membantu terbentuknya antibodi?

d.

limfosit

e.

darah merah

19. Autoimunitas berbahaya karena ....

a.

sel limfosit tidak bereaksi terhadap antigen

b.

sel fagosit menyerang sel-sel tubuh

c.

sel limfosit rusak oleh virus atau bakteri

d.

sel limfosit tidak dapat menghasilkan antibodi

e.

sel limfosit menyerang sel-sel tubuh

20. HIV sangat berbahaya dan dapat menyebabkan

kematian karena ....

a.

dapat merusak jaringan tubuh

b.

menyerang sel-sel limfosit

c.

dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh

d.

menurunkan kekebalan tubuh sehingga me-

mudahkan infeksi penyakit lain

e.

merusak antibodi tubuh

5.

Seorang anak yang menderita luka bakar. Dokter

berupaya mengobati bekas luka bakarnya dengan

operasi transplantasi kulit. Ternyata hasilnya tidak

baik. Kulit yang ditransplantasikan kemudian rusak.

Jelaskan kemungkinan yang menyebabkan rusaknya

kulit yang ditransplantasikan tersebut.

16. Imunisasi terhadap campak atau polio termasuk ....

a.

kekebalan tubuh aktif alami

b.

kekebalan tubuh aktif buatan

c.

kekebalan tubuh pasif

d.

pertahanan tubuh eksternal

e.

pertahanan tubuh internal

17. Pada autoimunitas ....

a.

sel limfosit diserang oleh virus

b.

sistem kekebalan tubuh tidak dapat membeda-

kan sel tubuh dan patogen

c.

sel limfosit menyerang mikroba patogen

d.

sistem kekebalan tubuh terbentuk setelah

terjadi infeksi

e.

sistem kekebalan tidak dapat mengenali

mikroba patogen

18. Pada AIDS, sel yang diserang oleh virus HIV

adalah ....

a.

saraf

b.

otot

c.

epitel

Soal Tantangan

Sampai dengan 31 Maret 2006 jumlah pengidap

HIV/AIDS di Indonesia secara kumulatif mencapai

10.156 kasus terdiri dari 5.823 kasus AIDS dan 4.333

kasus HIV tersebar di 32 provinsi. Jumlah pengidap

AIDS yang dilaporkan meninggal dunia mencapai

24,56% atau 1.430 orang dengan ratio kasus antara laki-

laki dan perempuan 4,47 : 1. Kasus AIDS terbanyak

dilaporkan dari DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa

Barat, Bali, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan,

Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.

Sumber

:

www.depkes.go.id

Dari artikel tersebut, menurut Anda apakah

pemerintah Indonesia memberi perhatian yang lebih

terhadap penyakit AIDS? Mengapa AIDS dapat

menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi? Apa

usaha Anda sebagai pelajar dalam menanggapi hal

tersebut?

223

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.

Evaluasi

Materi

Semester

2

1.

d.

rongga dada membesar dan otot tulang rusuk

relaksasi

e.

rongga dada membesar dan rongga perut

mengecil

6. Kantung udara pada waktu burung terbang

berfungsi ....

a.

melindungi tubuh dari kedinginan

b.

mencegah pengeluaran panas tubuh

c.

meringankan tubuh

d.

memperkeras suara

e.

alat bantu pernapasan

7 . Jika urine yang dikeluarkan seseorang mengandung

sel darah merah, hal tersebut menunjukkan adanya

kerusakan pada ....

a.

glomerulus

b.

korteks

c.

medula

d.

pelvis renalis

e.

vesica urinaria

8. Organ tubuh yang mempunyai fungsi filtrasi,

reabsorpsi, dan augmentasi adalah ....

a.

hati

b.

kulit

c.

ginjal

d.

paru-paru

e.

anus

9 . Alat ekskresi pada cacing tanah adalah ....

a.

sel api

b.

vakuola kontraktil

c.

nefridium

d.

pembuluh Malpighi

e.

klitellum

10. Penggunaan morfin dan kokain dalam dosis yang

tepat, pengaruhnya terhadap sistem saraf adalah ....

a.

menimbulkan kebergantungan

b.

menambah rasa sakit

c.

menahan rasa sakit

d.

menghilangkan keragu-raguan

e.

menekan rasa mual

11. Berikut adalah beberapa jenis hormon yang

dihasilkan oleh manusia:

(1) adrenalin

(5) progesteron

(2) insulin

(6) testosteron

(3) estrogen

(7) prolaktin

(4) tiroksin

(8) gastrin

Hormon yang berperan dalam kegiatan reproduksi

adalah ....

a.

(1), (3) dan (4)

d.

(4), (6) dan (8)

b.

(2), (5) dan (7)

e.

(3), (5) dan (6)

c.

(3), (6) dan (8)

1.

2.

3.

4.

5.

Kelenjar

parotis

Pankreas

Kelenjar

parotis

Usus halus

Pankreas

Organ

Enzim

amilase

amilase,

tripsin, lipase

amilase

enterokinase

tripsin

No.

Fungsi

memecah amilum

menjadi disakarida

memecah protein

menjadi asam

amino

memecah protein

menjadi pepton

memecah lemak

menjadi lemak dan

gliserol

memecah protein

menjadi asam

amino

Hubungan yang tepat antara organ, enzim yang

dihasilkan dan fungsinya ditunjukkan oleh ....

a.

1 dan 4

b.

1 dan 5

c.

3 dan 3

d.

2 dan 5

e.

3 dan 5

2.

Pernyataan yang benar mengenai gangguan

pencernaan dan penyebabnya adalah ....

a.

sembelit disebabkan kurang makanan berserat

b.

diare disebabkan kelebihan asam lambung

c.

mag disebabkan oleh peradangan yang terjadi

pada dinding lambung karena asam lambung

d.

ulkus disebabkan racun yang dikeluarkan oleh

bakteri

e.

radang usus buntu disebabkan adanya

gangguan absorpsi air

3.

Hubungan yang benar antara nama, sumber, dan

fungsi vitamin berikut adalah ....

a.

vitamin A - semangka - memengaruhi

penyerapan lemak dalam usus

b.

vitamin E - serealia - berperan penting sebagai

koenzim

c.

vitamin K - sayuran hijau - pembekuan darah

d.

vitamin D - nasi - memelihara kadar gula dalam

darah

e.

vitamin A - wortel - memelihara kesehatan mata

4.

Arterioskerosis adalah penyakit yang menyerang ....

a.

pembuluh darah d.

arteri

b.

sel darah

e.

vena

c.

jantung

5.

Ciri pernapasan dada pada waktu inspirasi adalah ....

a.

otot tulang rusuk berkontraksi dan rongga dada

mengecil

b.

otot tulang rusuk berkontraksi dan rongga dada

membesar

c.

otot tulang rusuk berkontraksi dan rongga perut

membesar

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

224

12. (1) konektor

(2) reseptor

(3) efektor

(4) serabut saraf motoris

(5) serabut saraf sensoris

Urutan jalannya rangsang pada gerak refleks yang

benar adalah ....

a.

(1) - (2) - (4) - (3)- (5)

b.

(2) - (5) - (1) - (3)- (4)

c.

(2) - (4) - (1) - (5)- (3)

d.

(2) - (4) - (1) - (3)- (5)

e.

(2) - (5) - (1) - (4)- (3)

13. Perhatikan gambar berikut.

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

16. Proses ovulasi dilakukan oleh organ nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

17. Peluruhan dinding yang terjadi ketika menstruasi

ditunjukkan oleh nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

18. Folikel yang telah ditinggalkan oleh sel telur disebut ....

a.

esterogen

b.

progesteron

c.

corpus luteum

d.

endonetrium

e.

badan polar

19. Sel telur yang telah siap dibuahi akan membentuk

zona pelindung yang disebut ....

a.

corpus luteum

b.

corona rodiata

c.

mesoderm

d.

endoderm

e.

implantasi

20. ASI mengandung zat-zat berikut,

kecuali

....

a.

taurin

b.

lemak

c.

air

d.

antibodi

e.

urea

21. Pelekatan zigot pada dinding rahim disebut ....

a.

gastrulasi

b.

blastula

c.

zona pelusida

d.

implantasi

e.

endonetrium

22. Hormon yang berperan dalam proses menstruasi

adalah ....

a.

LH (

luteinizing hormone

) dan hormon tiroid

b.

estrogen dan progesteron

c.

FSH (

folikel stimulating hormone

) dan oksitoksin

d.

insulin dan ADH (

antidiuretic hormone

)

e.

endorfin dan adrenalin

23. Sebuah spermatozoit akan berkembang secara

meiosis menjadi ...

a.

3 buah sperma dan 1 badan polar

b.

4 buah sperma

c.

2 buah sperma dan 2 badan polar

d.

1 buah sperma dan 3 badan polar

e.

1 buah sperma

1

5

4

3

2

Getaran suara akan diterjemahkan menjadi impuls

saraf pada bagian ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

14. Keistimewaan pembiakan vegetatif tumbuhan

dengan cara kultur jaringan adalah ....

a.

tidak perlu perawatan yang khusus

b.

merupakan bibit unggul yang cepat

bereproduksi

c.

anakan yang seragam dalam jumlah yang besar

dan cepat

d.

anakan yang beragam dan tahan terhadap

hama

e.

merupakan anakan yang memiliki sifat-sifat

lebih baik dari induknya

Untuk menjawab pertanyaan nomor 15 hingga nomor

17, perhatikan gambar berikut.

2

5

4

3

1

15. Saluran tempat bertemunya sel sperma dan sel telur

ditunjukkan oleh nomor ....

Evaluasi Materi Semester 2

225

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar pada buku latihan Anda.

1.

Sebutkan enzim-enzim pencernaan yang dihasil-

kan dari usus halus, serta sebutkan fungsinya

masing-masing.

2.

Kandungan apa saja pada makanan yang harus

selalu kita perhatikan agar selalu sehat?

3.

Jelaskan urutan masuknya O

2

ke dalam tubuh

manusia.

4.

Sebutkan organ-organ yang berperan dalam sistem

ekskresi.

5.

Jelaskan proses terbentuknya urine di ginjal.

6.

Sebutkan bagian-bagian dari telinga bagian tengah.

7. Hormon apakah yang dihasilkan oleh kelenjar

tiroid? Apakah fungsinya bagi tubuh? Apakah

yang terjadi jika tubuh kita kelebihan horman

tersebut?

8 . Jelaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif pada

bayi.

9. Jelaskan proses spermatogenesis hingga dihasil-

kannya sel sperma.

10. Jelaskan cara kerja sistem pertahanan tubuh

spesifik.

24. Sel yang akan memakan benda asing yang masuk

ke dalam tubuh kita ketika terjadi luka adalah ....

a.

sel darah merah

b.

sel darah putih

c.

limfosit

d.

sel fagosit

e.

makrofag

25. Berikut merupakan jenis - jenis patogen yang dapat

menyerang sistem kekebalan tubuh kita,

kecuali

....

a.

debu

b.

virus

c.

bakteri

d.

jamur

e.

antibiotik

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

226

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.

Evaluasi

Materi

Akhir Tahun

1.

Berikut adalah ciri dari sel Prokariotik, adalah ....

a.

materi inti memiliki membran

b.

DNA berada di daerah inti sel

c.

memiliki mitokondria

d.

memiliki badan golgi

e.

memiliki retikulum endoplasma

Untuk soal nomor 2 dan 3, perhatikan gambar berikut.

1

10

9

8

7

6

5

4

3

2.

Mitokondria ditunjukkan oleh nomor ....

a.

1

b.

2

c.

4

d.

1 0

e.

6

3.

Organel yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis

ditunjukkan oleh nomor ....

a.

6

b.

7

c.

8

d.

9

e.

1 0

4.

Pada mekanisme transpor di sel, proses yang

memerlukan energi berupa ATP adalah ....

a.

difusi

b.

osmosis

c.

transfor aktif

d.

endositosis

e.

eksositosis

5.

Jaringan meristem terdapat di ....

a.

pucuk

d.

biji

b.

daun

e.

buah

c.

bunga

Untuk soal nomor 6 dan 7, perhatikan gambar berikut.

1

4

3

5

2

6 . Sel yang ditunjuk nomor 2 adalah ....

a.

sel parenkim

b.

trakeid

c.

trakea

d.

sel sklerenkim

e.

serabut xilem

7. Sel yang berisi makanan cadangan, tanin, getah

bening dan kristal ditunjukkan oleh nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

8 . Jaringan floem berfungsi ....

a.

mengangkut mineral dan air dari dalam tanah

ke daun

b.

mengangkut hasil fotosintesis berupa karbo-

hidrat ke seluruh bagian tubuh

c.

menyokong organ-organ tua

d.

menunjang organ-organ muda

e.

sebagai tempat makanan cadangan

9 . Epitel yang terletak pada tubula ginjal adalah ....

a.

epitel selapis ipih

b.

epitel selapis kubus

c.

epitel selapis batang

d.

epitel pipih lapis banyak

e.

epitel kubus lapis banyak

10. Berikut ini yang

bukan

termasuk jaringan ikat

adalah ....

a.

jaringan otot

b.

jaringan lemak

c.

jaringan tulang rawan

d.

jaringan darah

e.

jaringan tulang

2

Evaluasi Materi Akhir Tahun

227

Gambar tersebut merupakan sayatan melintang

dari ....

a.

tulang pipa

b.

tulang pipih

c.

tulang rawan fibrosa

d.

tulang rawan elastis

e.

tulang rawan hialin

15. Berikut ini tulang yang termasuk dalam anggota

gerak bawah adalah ....

a.

radius

b.

humerus

c.

coxae

d.

tibia

e.

clavicula

16. Berikut ini, pernyataan yang berhubungan dengan

sinartrosis adalah ....

a.

kedua ujung tulang dilapisi tulang rawan

hialin yang cukup tebal

b.

hubungan tulang rapat sehingga tidak

memungkinkan pergerakan sama sekali

c.

memungkinkan dapat melakukan pergerakan

mendekat dan menjauh antartulang

d.

dapat bergerak secara leluasa

e.

mengeluarkan cairan sinovial yang berfungsi

sebagai pelumas

17. Sifat pergerakan dari sendi engsel adalah ....

a.

pergerakan ke segala arah dan sedikit memutar

b.

pergerakan berputar yang bertumpu pada satu

sumbu

c.

Pergerakan ke satu arah

d.

Pergerakan menggeser

e.

Pergerakan ke segala arah dan tidak berputar

18. Gambar berikut yang menunjukkan sendi pelana

adalah ....

a.

d.

b.

e.

c.

19. Osteoporosis disebabkan oleh ....

a.

kekurangan horman yang membantu pelekatan

kalsium pada tulang

b.

kekurangan kalsium pada saat kehamilan

c.

kekurangan vitamin D

d.

kebiasaan posisi duduk atau mengangkat

benda berat pada salah satu sisi tubuh

e.

Penipisan tulang rawan di ujung tulang

20. Perhatikan gambar berikut.

1

2

4

3

5

Pada gambar tersebut, dendrit ditunjukkan oleh

nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

13. Organ yang termasuk ke dalam sistem ekskresi

adalah ....

a.

usus

b.

kelenjar limfa

c.

usus besar

d.

ginjal

e.

hidung

14.

11. Otot jantung memiliki sifat ....

a.

menempel pada rangka

b.

bentuk selnya menyerupai gelendong

c.

membentuk daerah terang-gelap dan bercabang

d.

bekerja atas kehendak (disadari)

e.

memiliki banyak inti pada setiap selnya

12. Perhatikan gambar berikut.

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

228

Volume paru-paru mL (mililiter)

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

4

3

1

2

5

Waktu

6

Apa yang terjadi pada otot x dan y ....

a.

otot x kontraksi, otot y kontraksi

b.

otot x kontraksi, otot y relaksasi

c.

otot x relaksasi, otot y kontraksi

d.

otot x relaksasi, otot y relaksasi

e.

tidak terjadi apa-apa

21. Perhatikan gambar berikut.

Gambar tersebut merupakan sistem peradaran

darah pada ....

a.

Amphibia

d.

Mammalia

b.

Annelida

e.

Aves

c.

Reptilia

26. Berikut ini fungsi zat besi dalam tubuh adalah ....

a.

pertumbuhan tulang

b.

pembentukan hemoglobin

c.

pengaturan detak jantung, keseimbangan

cairan tubuh

d.

transaksi saraf, kontraksi otot

e.

pembentukan HCl

27. Berikut adalah alat-alat pencernaan pada tubuh

manusia

1.

Esofagus

2.

Usus besar

3.

Mulut

4.

Intestinum

5.

Anus

Urutan sistem pencernaan pada manusia adalah ....

a.

3–2–1–4–5

b.

3–1–2–4–5

c.

3–4–1–2–5

d.

3–4–1–5–2

e.

3–1–4–2–5

28. Enzim amilase dihasilkan oleh ....

a.

kelenjar ludah

d.

pank

reas

b.

lambung

e.

usus besar

c.

usus halus

29. Enzim yang berfungsi mengubah polipeptida

menjadi asam amino adalah ....

a.

pepsin

b.

tripsin

c.

kemotripsin

d.

karboksipeptidase

e.

lipase

30. Lambung sesungguhnya pada hewan pemamah

biak adalah ....

a.

rumen

d.

retikulum

b.

omasum

e.

kolon

c.

abomasum

31. Perhatikan grafik berikut.

Sel darah putih tersebut yang menunjukkan limfosit

adalah ....

a.

1

d.

4

b.

2

e.

5

c.

3

22. Pada jaringan darah, yang berfungsi sebagai

berperan dalam pembekuan darah ....

a.

agranulosit

b.

granulosit

c.

limfosit

d.

trombosit

e.

monosit

23. Siklus peradaran darah besar meliputi ....

a.

bilik kiri – seluruh tubuh – serambi kanan

b.

bilik kanan – seluruh tubuh – serambi kiri

c.

bilik kiri – seluruh tubuh – bilik kanan

d.

serambi kanan – seluruh tubuh – serambi kiri

e.

serambi kiri – seluruh tubuh – bilik kiri

24. Seseorang dikatakan memiliki golongan darah O,

jika ....

a.

sel darahnya mengandung aglitinogen A dan

B, serumnya tidak mengandung aglutinogen

B

dan

C

b.

sel darahnya mengandung aglitinogen A dan

B, serumnya mengandung aglitinogen

B

dan

C

c.

sel darahnya tidak mengandung aglitunogen

A dan B, serumnya mengandung aglitunogen

B

dan

C

d.

sel darahnya tidak mengandung aglutinogen

A dan B, serumnya tidak mengandung

B

dan

C

e.

Sel darahnya mempunyai aglitinogen A atau

aglitinogen B

25. Perhatikan gambar berikut.

12345

Evaluasi Materi Akhir Tahun

229

Kapasitas vital paru-paru ditunjukkan oleh nomor ....

a.

1

d.

5

b.

3

e.

6

c.

4

32. Pada saat bernapas, berdasarkan volumenya, udara

yang masih dapat dikeluarkan setelah ekspresi

biasa adalah ....

a.

volume tidal

b.

volume komplementer

c.

volume suplementer

d.

kapasitas vital

e.

kapasitas total

33. Jika tubuh banyak mengeluarkan keringat, yang

terjadi pada urine adalah ....

a.

urine menjadi encer

b.

persentase urea dalam urine lebih tinggi

c.

jumlah urine yang dihasilkan meningkat

d.

reabsorpsi air menurun

e.

urine berisi leih banyak garam

34. Urea dibentuk dari NH

3

sebagai hasil metaboliseme

protein dan CO

2

sebagai penghasil respirasi.

Pembentukan urea terjadi di dalam ....

a.

kantung kemih

b.

ginjal

c.

hati

d.

kantung empedu

e.

pankreas

35. Berikut adalah bagian-bagian dari sistem saraf

1)

reseptor

2)

efektor

3)

serabut saraf motoris

4)

serabut saraf sensoris

5)

serabut saraf konektor

Urutan jalannya rangsang pada lengkung refleks

sederhana adalah ....

a.

1–4–2–3–5

b.

1–4–5–3–2

c.

1–3–4–5–2

d.

1–3–5–4–2

e.

1–5–4–3–2

36. Pada otak, bagian yang berfungsi mengontrol

kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai

hormon adalah ....

a.

talamus

b.

hipotalamus

c.

serebrum

d.

serebelum

e.

medula oblongata

37. Perhatikan gambar berikut.

Bedasarkan gambar berikut menstruasi terjadi pada

hari ke ....

a.

0–5

b.

0–10

c.

5–10

d.

10–14

e.

14–20

38. Berikut ini tahapan yang benar pada perkembangan

embrio adalah ....

a.

blastula–morula–gastrula–organogenesis

b.

blastula–gastrula–morula–organogenesis

c.

morula–gastrula–blastula–organogenesis

d.

morula–blastula–gastrula–organogenesis

e.

castrula–blastula–morula–organogenesis

39. Imunoglobin (Ig) dibagi menjadi lima kelas, yang

salah satunya adalah IgA. Fungsi IgA adalah ....

a.

perespons kekebalan tubuh

b.

mencegah masuknya virus atau bakteri melalui

jaringan epitel mukosa sistem pencernaan,

pernapasan, dan saluran reproduksi

c.

mengikat antigen atau patogen menjadi

gumpalan sehingga memudahkan fagositosis

makrofag

d.

mengaktifkan protein komplemen dan

menetralkan banyak racun

e.

memicu peradangan jika parasit menyerang

tubuh

40. Limfosit B dibentuk dan dimatangkan dalam ....

a.

hati

b.

kelenjar timus

c.

kelenjar limfe

d.

pankreas

e.

sumsum tulang

41. Sindrom cushing merupakan salah satu gangguan

sistem hormon yang disebabkan oleh ....

a.

kurangnya produksi hormon insulin dalam

tubuh

b.

kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi

c.

jumlah hormon glukokortiroid dalam darah

sangat tinggi

d.

kadar hormon tiroid dalam darah sangat

rendah

e.

peningkatan hormon pituitri secara dini

42. Perhatikan gambar berikut.

Waktu (hari)

3

4

5

1

2

0

5

10

15

20

25

28

Siklus menstruasi

Endometrium

14

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

230

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar pada buku latihan Anda.

Pada gambar penampang melintang ovarium

tersebut, corpus luteum ditunjukkan oleh nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

43. Fungsi taurin yang terkandung dalam ASI

berfungsi dalam ....

a.

membantu pembentukan sel-sel yang optimal

b.

kekebalan tubuh

c.

melindungi bayi dari bakteri

E.coli

,

Salmonella

dan virus

d.

menunjang pertumbuhan bakteri

Lactobacillus

bifidus

yang menjaga flora usus bayi

e.

neurotransmitter dan proses pematangan otak

44. zat-zat berikut terdapat di dalam ASI,

kecuali

....

a.

urea

b.

antibodi

c.

taurin

d.

lemak

e.

air

45. Blastula akan melekat pada endometrium. Proses

ini disebut ....

a.

implantasi

b.

gastrulasi

c.

blastulasi

d.

zona pelusida

e.

corona radiata

46. Salah satu contoh autoimunitas terjadi ketika

antibodi menyerang sel-sel tubuh yang lain (secara

umum) sebagai sel asing adalah ....

a.

myasthenia gravis

b.

lupus erythematosus

c.

addison

s disease

d.

multiple

e.

diabetes mellitus

47. Hormon yang mengontrol kecepatan metabolisme

tubuh untuk menghasilkan energi adalah ....

a.

kalsitosin

b.

oksitosin

c.

tiroksin

d.

paratiroid

e.

adrenalin

48. Hematuria adalah salah satu gangguan pada

sistem ekskresi yang berarti ....

a.

terjadi ketika ditemukan eritrosit dalam urine

b.

peradangan yang terjadi di kantung urine

c.

peradangan yang terjadi diglomerulus

d.

ditemukan objek keras di pervis renalis ginjal

e.

ketidakmampuan ginjal untuk melakukan

fungsinya secara normal

49. Pada gambar berikut, indra pendengaran diatur

oleh bagian otak yang ditunjukkan oleh nomor ....

Area asosiasi

somatosensoris

Membaca

Area

asosiasi

visual

5

Bicara

3

4

Auditori

2

1

Area asosiasi

frontal

Lobus frontal

Korteks motorik

Somatosensoris

Lobus

temporal

Lobus parietal

Lobus

oksipital

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

50. Bagian otak yang berperan mengolah informasi

suara adalah ....

a.

oksipital

b.

frontal

c.

parietal

d.

serebelum

e.

temporal

1.

Jelaskan pengertian dari difusi, osmosis, dan

transpor aktif

2.

Jelaskan perbedaan antara struktur batang dikotil

dan monokotil

3.

Jelaskan fungsi dari jaringan epitelium, jaringan

ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf

4.

Bagaimanakah bagan mekanisme kerja otot?

Buatlah bagannya.

Evaluasi Materi Akhir Tahun

231

5.

Sebutkan bagian-bagian yang ditunjukkan pada

gambar organ jantung berikut.

1

3

9

10

8

4

2

5

6

7

0

7

14

21

28

35

42

49

56

Infeksi kedua kali

oleh antigen x

Respons sekunder

Infeksi pertama

kali oleh antigen x

Respons primer

Konsentrasi antibodi

Waktu (hari)

6.

Jelaskan cara kerja lambung dalam mencerna

makanan.

7.

Sebutkan tiga bentuk pernapasan dan jelaskan.

8.

Jelaskan proses terbentuknya urine

9.

Kulit merupakan reseptor tubuh yang paling luas

dan paling pertama menerima rangsang dari

lingkungan. Sebutkan lima jenis sel saraf reseptor

yang terdapat di kulit beserta fungsinya.

10. Perhatikan grafik berikut.

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

, 2006

a.

Grafik tersebut menjelaskan tentang ....

b.

Mengapa terdapat perbedaan konsentrasi

antibodi antara infeksi pertama dan infeksi

kedua oleh antigen yang sama ....

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

232

Soal Penguasaan Materi 2.2

1.

Tiga jaringan pada tumbuhan adalah epidermis, jaringan

dasar, dan jaringan pembuluh.

3.

Terdiri atas jaringan epidermis yang memodifikasi, contohnya

stomata.

Soal Penguasaan Materi 2.3

1.

Jaringan epidermis daun, jaringan mesofil, dan jaringan berkas

pembuluh angkut.

3.

Perbedaannya terletak dari ikatan pembuluhnya, pada batang

dikotil jaringan pembuluhnya berada dalam satu lingkaran,

sedangkan pada batang monokotil jaringan pembuluhnya

tersebar di empelur.

Soal Penguasaan Materi 2.4

1.

Kultur jaringan adalah suatu teknik reproduksi secara

vegetatif dengan menggunakan eksplan (sel atau jaringan)

sebagai bahan dasarnya untuk ditumbuhkan dalam kondisi

aseptik.

3.

Dengan menggunakan teknik kultur jaringan, dapat dihasilkan

bibit yang unggul, misalnya buah dan sayuran. Melalui kultur

jaringan dapat dihasilkan buah dan sayuran yang unggul.

Evaluasi Materi Bab 2

A.

Pilihan ganda

1. c

3. d

5. e

7. c

9. a

11. b

13. d

15. b

17. e

19. b

B.

Esai

1.

Macam jaringan tumbuhan

Kolenkim

:

p

enunjang tumbuhan muda

Sklerenkim :

penyokong tumb

uhan tua

Parenkim

:

j

aringan pengisi, masih bersifat meris-

tematik, tempat makanan cadangan

Epidermis

:

jaringan pelindung terluar tumbuhan

Xilem

:

mengangkat

air dan mineral tanah

untuk fotosintesis

Floem

:

mengangkut hasil fotosintesis ke

seluruh jaringan

Bab 1 Sel

Soal Penguasaan Materi 1.1

1.

Perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik terletak

pada inti, letak DNA, dan organel-organel tertentu.

3.

Penyusun membran sel adalah lemak. Membran tersebut

disusun oleh dua lapis fosfolipid.

Soal Penguasaan Materi 1.2

1.

Nukleus, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, dan

mitokondria.

3.

Dinding sel, plastida, dan vakuola.

Soal Penguasaan Materi 1.3

1.

Perbedaannya adalah terletak pada energi yang digunakan

pada proses.

3.

Sebab untuk menjaga kestabilan dan bentuk sel kandungan

air dan keseimbangan cairan tubuh sel harus dipertahankan.

Evaluasi Materi Bab 1

A.

Pilihan ganda

1. a

3. b

5. a

7. c

9. b

11. c

13. c

15. c

17. e

19. a

B.

E sai

1.

Sel hewan memiliki sentriol dan lisosom. Namun, tidak

memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola permanen. Hal

ini terjadi sebaliknya pada sel tumbuhan.

3.

Pada difusi, pergerakan zat terlarut terjadi dari konsentrasi

tinggi ke konsentarasi rendah. Pada osmosis, pergerakan

terjadi pada zat pelarut melalui membran semipermeabel.

Pergerakannya terjadi dari konsentrasi zat terlarut rendah ke

tinggi. Transpor aktif menggunakan energi (ATP) untuk

memindahkan zat-zat.

5.

Difusi, osmosis, transfor aktif, endositosis, dan eksositosis.

Bab 2 Struktur Tumbuhan

Soal Penguasaan Materi 2.1

1.

Ketiganya dibedakan berdasarkan sel-sel penyusunnya.

Parenkim disusun oleh sel-sel yang aktif membelah (bersifat

meristematik); kolenkim tersusun oleh sel-sel yang mengalami

penebalan selulosa pada sudut dinding selnya; dan skerenkim

tersusun oleh sel yang mengalami penebalan di seluruh bagian

dinding selnya.

3.

Jenis-jenis sel yang ada di xilem, yaitu sel trakea, serabut

xilem, dan parenkim. Adapun sel-sel yang ada di floem, yaitu

sel buluh lapis, sel pengiring, serabut floem, dan parenkim.

Apendiks 1

Kunci Jawaban

Apendiks 1

233

3.

Pada jaringan xilem terdapat sel trakea, trakeid, serabut xilem,

dan parenkim. Sel-sel trakea berbentuk seperti tabung

memanjang dan pada bagian ujungnya terdapat lubang

perforasi. Sel trakeid lebih pendek dan bagian ujungnya

meruncing memiliki lubang yang disebut noktah. Serabut

xilem mengandung lignin dan selnya panjang meruncing. Sel

parenkim berisi makanan cadangan, tanin, getah, dan kristal.

Pada jaringan floem terdapat sel buluh tapis, sel pengiring,

serabut floem, dan parenkim. Sel buluh tapis adalah sel-sel

berbentuk tabung yang membetuk saluran. Sel pengiring

merupakan sel hidup berbentuk silinder. Serabut floem untuk

menopang floem, sedangkan parenkim berisi makanan

cadangan atau bahan-bahan ekskresi.

5.

Syarat bagi kultur jaringan adalah kondisi aseptik. Mulai

dari eksplan, medium, hingga tempat penanaman harus bebas

kuman. Hal ini untuk mencegah kontaminasi bakteri atau

jamur yang dapat merusak kultur.

Bab 3 Struktur Hewan

Soal Penguasaan Materi 3.1

1.

Perbedaan terletak pada penyusun dan fungsinya.

3.

Manusia akan banyak kehilangan panas dari tubuhnya.

Soal Penguasaan Materi 3.2

1.

Tidak organ tersusun oleh jaringan. Jaringan tersusun oleh

sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Akan

tetapi, organ memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan

fungsi masing-masing jaringan yang membentuknya.

Soal Penguasaan Materi 3.3

1.

Sistem pencernaan makanan

Sistem pernapasan

Sistem sirkulasi

Sistem ekskresi

Sistem endokrin

Sistem saraf

Sistem rangka

Sistem otot

Sistem reproduksi

Sistem kekebalan

3.

Kerja dari keseluruhan sistem organ pada tubuh akan

terganggu.

Evaluasi Materi Bab 3

A.

Pilihan ganda

1.

c

3.

b

5.

a

7.

b

9.

e

11. b

13. e

15. c

17. b

19. c

B.

Esai

1.

Jaringan epitel melindungi tubuh dan organ-organ otot untuk

menggerakkan bagian tubuh. Tulang untuk menopang tubuh

dan sebagai alat gerak pasif. Saraf menghantarkan impuls

dari dan menuju alat indra, saraf, dan alat gerak. Jaringan ikat

sebagai pengikat antarjaringan.

3.

Serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikuler.

5.

Otot polos dan otot jantung berbeda pada strukturnya. Kedua

otot ini bekerja tanpa disadari. Otot jantung mirip otot lurik,

namun selnya membentuk rantai dengan satu atau dua inti sel.

Hanya terdapat pada jantung. Otot polos panjang dan tipis

dengan satu inti sel. Terdapat pada organ dalam.

Bab 4 Sistem Gerak

Soal Penguasaan Materi 4.1

1.

Dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu

Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam

anyaman yang halus dan rapat.

Tulang rawan elastis, mempunyai serabut yang tidak

terlalu halus dan anyamannya tidak terlalu rapat.

Tulang rawan fibrosa, mempunyai serabut yang kasar

serta anyamanya tidak beraturan.

3.

Rangka tulang memiliki fungsi sebagai berikut,

memberi bentuk tubuh dan menopang tubuh;

sebagai alat gerak bersama otot;

sebagai tempat melekatnya otot;

tempat memproduksi sel-sel darah;

sebagai pelindung organ lunak dan vital.

Soal Penguasaan Materi 4.2

1.

Artikulasi adalah hubungan antartulang.

3.

Sendi terdiri atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

Sendi putar, merupakan sendi yang memungkinkan

pergerakan berputar yang bertumpu pada satu sumbu,

contohnya adalah antara tulang atlas dan tulang

tengkorak.

Sendi peluru, merupakan sendi yang memungkinkan

gerakan ke banyak arah. Contohnya sendi pada gelang

bahu.

Sendi engsel, merupakan sendi yang memungkinkan

gerakan satu arah. Contohnya adalah sendi pada siku.

Soal Penguasaan Materi 4.3

1.

Karakter yang terdapat pada otot adalah kontraktibilitas,

ekstensibilitas, dan elastisitas.

3.

Teori

sliding filaments

menyatakan bahwa pada saat otot

konstraksi tidak terjadi pemendekan filamen, namun hanya

pergeseran filamen-filamen saja.

Soal Penguasaan Materi 4.4

1.

Tiga contoh kelainan pada tulang, yaitu osteoporosis,

mikrosefalus, dan fraktura.

3.

Teknologi yang berkembang untuk mengatasi kelainan pada

sistem gerak yaitu ditemukan kaki dan tangan palsu, kursi

roda, dan sendi buatan.

Evaluasi Materi Bab 4

I.

Pilihan ganda

1. e

3. b

5. b

7. a

9. c

11. e

13. c

15. e

17. d

19. c

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

234

II.

Esai

1.

Tedapat 3 jenis hubungan antartulang, yaitu sinartrosis,

amfiartrosis, dan diartrosis. Hubungan pada sinartrosis

sangat rapat sehingga tidak memungkinkan pergeseran atau

pergerakan. Pada amfiartrosis pergerakannya terbatas.

Sementara itu, pergerakan pada diartrosis cukup leluasa.

3.

Kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada sistem gerak,

antara lain rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, fraktura,

terkilir, dan artritis.

5.

Hal ini karena pembentukan tulang pada ayah sudah matang

sehingga pembentukan tulang baru akibat patah tulang lebih

sulit. Adapun pada anak, penimbunan zat kapur masih

sedikit sehingga memudahkan penggantian sel-sel tulang.

Bab 5 Sistem Peredaran Darah

Soal Penguasaan Materi 5.1

1.

Fungsi dari peredaran darah

Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju

hati untuk didetoksifikasi (dinetralkan) atau ke ginjal

untuk dibuang.

Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang

memproduksinya ke sel-sel jaringan yang membutuh-

kannya.

Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.

Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme

pembekuan darah.

Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan

menyirkulasikan antibodi dan sel darah putih.

3.

Kecocokan jenis darah antara donor dan resepien, hal ini

bertujuan agar tidak terjadi penggumpalan darah akibat

reaksi antibodi dari penerima darah.

Soal Penguasaan Materi 5.2

1.

Jantung manusia terdiri atas empat ruang, yaitu serambi

kanan dan serambi kiri di bagian atas, serta bilik kanan dan

bilik kiri di bagian bawah.

Soal Penguasaan Materi 5.3

1.

Arteriosklerosis, m

erupakan hilangnya elastisitas

dinding arteri karena penimbunan zat

kapur akibat dari pertambahan usia.

Atherosklerosis, m

erupakan penebalan dinding arteri

akibat kadar kolesterol yang tinggi

dalam arteri. Hal tersebut menyebab-

kan volume darah yang mengalir dan

jumlah oksigen yang disebarkan

terpengaruhi jumlahnya.

3.

Elektrokardiograf berfungsi mendeteksi kondisi jantung

dengan cara memantau irama dan frekuensi detak

jantung.

Alat pacu jantung berfungsi merangsang jantung

berkontraksi kembali.

Kateter berfungsi untuk memecah timbunan lemak pada

pembuluh yang tersumbat sehingga darah dapat

mengalir kembali.

Soal Penguasaan Materi 5.4

1.

Perbedaannya yaitu pada Amphibia bilik jantungnya hanya

memiliki satu ruang, sedangkan pada Reptilia bilik jantungnya

memiliki dua ruang yang dipisahkan oleh sekat.

3.

Sistem peredaran darah ganda, yaitu peredaran darah

yang melewati jantung sebanyak dua kali.

Sistem peredaran darah tunggal, yaitu peredaran darah

yang melalui jantung sebanyak satu kali.

Evaluasi Materi Bab 5

A.

Pilihan ganda

1. a

3. c

5. e

7. e

9. d

11. a

13. d

15. b

17. d

19. a

B.

Esai

1.

Mendistribusikan zat-zat makanan ke seluruh tubuh dan

mengambil hasil metabolismenya.

3.

Jantung dengan 4 ruang. karena, jantung dengan 4 ruang tidak

terjadi percampuran antara darah kaya O

2

dengan darah kaya

CO

2

sehingga kerja jantung lebih efektif.

5.

Sistol merupakan tekanan darah ketika uentrikel berkontraksi.

Adapun diastol merupakan tekanan darah ketika ventrikel

relaksasi. Denyut nadi terjadi akibat adanya tekanan darah

ini.

Evaluasi Materi Semester 1

A.

Pilihan ganda

1. a

3. a

5. b

7. b

9. b

11. e

13. c

15. a

17. b

19. a

21. c

23. c

25. c

B.

Esai

1.

Tidak memiliki membran

inti

DNA berada di daerah

nukleoid

Tidak memiliki organel,

seperti mitokondria,

badan golgi, dan

retikulum endoplasma

Sel Prokariotik

Sel Eukariotik

Memiliki membran inti

DNA berada di daerah

nukleolus

memiliki mitokondria,

badan golgi, dan

retikulum endoplasma

Apendiks 1

235

3.

Jaringan xilem berfungsi mengangkut mineral dan air dari

dalam tanah, sedangkan jaringan floem berfungsi mengangkut

hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh bagian

tumbuhan.

5.

Usus halus disusun oleh beberapa jaringan, di antaranya

jaringan otot polos dan jaringan saraf. Jaringan otot polos

membuat usus halus dapat melakukan gerakan peristaltik

untuk memindahkan makanan. Adapun jaringan saraf pada

usus halus berfungsi mengendalikan gerakan peristaltik

tersebut. Hal ini membuktikan bahwa setiap organ disusun

oleh jaringan yang berbeda sehingga mempunyai fungsi tertentu.

7.

Teori “filamen bergeser” menyatakan bahwa saat otot

berkontraksi tidak terjadi pemendekan filamen, namun hanya

pergeseran filamen-filamen. Pergeseran filamen-filamen

tersebut membuat otot berkontraksi dan berelaksasi.

9.

Komponen-komponen darah, yaitu:

a.

Plasma darah: komponen darah yang paling banyak,

memiliki tiga bagian utama, yaitu albumin, globulin,

dan fibrinogen.

b.

Sel-sel darah: terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel

darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan

keping darah (trombosit).

Bab 6 Sistem Pencernaan

Soal Penguasaan Materi 6.1

1.

Menyediakan energi, sebagai bahan bakar untuk

aktivitas dan metabolisme selular

Membangun blok-blok kimia, seperti asam amino untuk

menciptakan molekul kompleks yang unik pada tiap

hewan

Mineral dan vitamin yang berpartisipasi dalam

bermacam-macam reaksi metabolik

3.

Dapat mengalami rabun senja, perubahan kulit, dan

pertumbuhan yang terhambat.

4.

Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak

dapat disintesis oleh tubuh kita.

Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat

disintesis oleh tubuh kita.

Soal Penguasaan Materi 6.2

1.

Mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus

halus (intestinum), usus besar (colon).

3.

Enzim-enzim yang mencerna karbohidrat dalam sistem

pencernaan, yaitu amilase, amilase pankreas, laktase, sukrase,

dan maltase.

Soal Penguasaan Materi 6.3

1.

Karies pada gigi, ulkus, diare, sembelit, dan usus buntu.

3.

Agar terhindar dari gangguan sistem pencernaan.

Soal Penguasaan Materi 6.4

1.

Perbedaannya adalah lambung manusia hanya memiliki satu

ruang, sedangkan lambung pada hewan memamah biak

memiliki empat ruangan yang terspesialisasi untuk mencerna

tumbuhan.

3.

Rumput yang dicerna dalam lambung hewan memamah biak

banyak mengandung nutrien karena aktivitas bakteri dalam

lambung sehingga kebutuhan nutrien hewan memamah biak

dapat tercukupi hanya dengan mengonsumsi rumput.

Evaluasi Materi Bab 6

A.

Pilihan ganda

1.

c

3.

a

5.

e

7.

d

9.

a

11. c

13. d

15. a

17. d

19. b

B.

Esai

1.

Makanan kaya protein: daging sapi, daging ayam, telur,

susu, kacang kedelai, dan kacang-kacangan.

Makanan kaya lemak: daging, minyak, mentega, dan

keju.

Makanan kaya karbohidrat: nasi, jagung, serealia, dan

roti.

3.

Memamah biak merupakan cara mencerna makanan yang

dapat mengembalikan makanan yang telah masuk rumen,

kembali ke rongga mulut. Hal ini untuk mengunyah makanan

itu kembali.

5.

Makanan yang beranekaragam dapat memberikan berbagai

zat yang diperlukan tubuh sehingga kekurangan vitamin atau

mineral lain dapat dihindari.

Bab 7 Sistem Pernapasan

Soal Penguasaan Materi 7.1

1.

Rongga hidung, faring, trakea, bronkus, brokiolus.

3.

Laju penambahan karbon dioksida dalam darah; laju

pengurangan oksigen dalam darah dan jaringan; dan aktivitas.

Soal Penguasaan Materi 7.2

1.

Faringitis, bronkitis, dipteri, SARS, asma, emfisema, dan

kenker paru-paru.

3.

Rentan untuk terserang penyakit kanker paru-paru.

Soal Penguasaan Materi 7.3

1.

Perbedaannya manusia bernapas menggunakan paru-paru,

sedangkan ikan menggunakan insang. Paru-paru manusia

terdiri atas dua bagian, sedangkan insang terdiri atas

lembaran-lembaran insang. Perbedaan fungsinya yaitu paru-

paru digunakan dalam pernapasan di darat adapun insang

digunakan untuk pernapasan di air.

3.

Kulit pada amphibia berfungsi dalam proses pernapasan.

Permukaan kulit tipis sehingga memudahkan untuk berdifusi.

Evaluasi Materi Bab 7

A.

Pilihan ganda

1.

e

3.

c

5.

a

7.

a

9.

c

11. b

13. c

15. e

17. b

19. b

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

236

B.

Esai

1.

Pada pernapasan dada, saat inspirasi otot antar tulang rusuk

berkontraksi mnyebabkan rongga dada membesar. Keadaan

ini membuat tekanan udara paru-paru mengecil sehingga udara

masuk dan terjadilah inspirasi. Saat ekspirasi,otot antar tulang

rusuk relaksasi menyebabkan rongga dada mengecil. Hal ini

membuat tekanan udara paru-paru naik sehingga udara keluar

dan terjadilah ekspirasi.

3.

Jika paru-paru terisi air maka air akan menutupi rongga-

rongga alveolus. Hal ini menghalangi pertukaran udara dan

dapat menyebabkan kematian pada orang tersebut.

5.

Sistem pernapasan manusia, memiliki paru-paru dengan

saluran yang buntu. Udara yang masuk ketika sampai di

alveolus akan bertukaran dengan udara sisa (CO

2

). Udara

tersebut akhirnya dihembuskan ke luar. Pada burung, selain

memiliki kantung-kantung udara, memiliki paru-paru yang

mirip saluran penyaring (tidak buntu). Udara akan mengalir

dari kantung udara pasterior, melewati paru-paru, dan

menuju kantung udara anterior hingga dikeluarkan tubuh

tanpa hambatan.

Bab 8 Sistem Ekskresi

Soal Penguasaan Materi 8.1

1.

Fungsi sistem ekskresi pada manusia adalah menjaga homeo-

stasis dengan menjaga lingkungan dalam tubuh agar tetap

stabil dan bebas dari materi-materi yang membahayakan.

3.

Sebab ketiganya mengeluarkan sisa-sisa hasil metabolisme

tubuh.

Soal Penguasaan Materi 8.2

1.

Sistisis, hematuria, batu ginjal, gagal ginjal, dermatitis,

prostatis, impetigo, dan glikosuria.

3.

Meringankan kerja ginjal, yaitu salah satunya dengan cara

minum air putih sesuai dengan standar, yaitu 2 liter.

Soal Penguasaan Materi 8.3

1.

Hewan bersel satu melakukan ekskresi dengan cara difusi.

3.

Adaptasi terhadap tekanan osmotik ikan tawar yaitu dengan

sedikit minum dan banyak mengeluarkan urine dalam vol-

ume besar, adapun ikan air laut beradaptasi dengan cara

banyak minum air, tetapi menghasilkan sedikit urine.

Evaluasi Materi Bab 8

I.

Pilihan ganda

1.

b

3.

e

5.

b

7.

c

9.

e

11. e

13. d

15. a

II.

Esai

1.

Kulit, paru-paru, hati, dan ginjal. Kulit mengeluarkan keringat.

Paru-paru mengeluarkan air dan CO

2

. Hati mengeluarkan

bilirubin. Adapun ginjal menghasilkan urine.

3.

Teknologi yang berkaitan dengan sistem ekskresi antara lain

teknologi cangkok ginjal dan teknologi pencucian darah

(dialisis).

5.

Sistem ekskresi pada belalang dilakukan terutama oleh badan

Malpighi. Zat sisa metabolisme tubuh dikumpulkan oleh

badan Malpighi untuk dikeluarkan bersama feses dalam

bentuk kristal asam urat.

Bab 9 Sistem Koordinasi

Soal Penguasaan Materi 9.1

1.

Sel saraf memiliki struktur yang terdiri atas dendrit, akson,

nukleus, selubung mielin, nodus Ranvier, dan sel Schwann.

Dendrit berfungsi sebagai perantara bagu pergerakan

sinyal dari organ reseptor ke pusat pengolahan saraf.

Akson berfungsi sebagai bagian sel saraf yang menjulur

perpanjangan dari sitoplasma untuk menghantarkan

impuls.

Nukleus atau inti sel berfungsi sebagai pusat aktivitas

sel.

Selubung mielin berfungsi sebagai lapisan lemak yang

membungkus akson.

Nodus Ranvier berfungsi dalam mekanisme peng-

hantaran impuls atau rangsang.

Sel Schwann berfungsi melindungi akson dari kerusakan,

luka, atau tekanan.

3.

Susunan sel saraf pada manusia terdiri atas sistem saraf

pusat dan sistem saraf tepi.

Soal Penguasaan Materi 9.2

1.

Hormon merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh

tubuh dalam kosentrasi kecil. Fungsinya adalah

mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses

homeostatis (nutrisi, metabolisme, kesetimbangan

garam dan air, kesetimbangan gula hingga ekskresi);

bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh;

berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan;

pengaturan dan penyimpanan energi.

3.

Sama-sama mengatur koordinasi tubuh.

Soal Penguasaan Materi 9.3

1.

Mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah.

3.

Sebab indra penciuman merupakan organ sensoris yang

terspesialisasi menangkap rangsang kimia. Rasa makanan

dapat dirasakan karena adanya kerja sama antara indra

perasa lidah dengan hidung sebagai indra penciuman yang

dapat menerjemahkan rasa atau aroma pada suatu makanan.

Soal Penguasaan Materi 9.4

1.

Stroke, menigitis, sklerosis ganda, polio, parkinson, dan rabies.

3.

Pengobatannya adalah penderita miopi menggunakan lensa

cekung (bikonkaf), sedangkan penderita hipermetropi

menggunakan lensa cembung (bikonveks).

Evaluasi Materi Bab 9

A.

Pilihan ganda

1.

b

3.

a

5.

a

7.

e

9.

b

11. d

13. a

15. c

17. c

19. c

Apendiks 1

237

B.

Esai

1.

3.

Penjalaran impuls pada gerak refleks tidak melalui otak, tetapi

melalui sumsum tulang. Ketika reseptor menerima rangsang

refleks, implus menjalar melalui saraf sensorik - sistem saraf

tulang belakang - saraf motorik - menuju efektor, misalnya

otot. Kerja ini tidak disadari.

5.

Hal tersebut berkaitan dengan kerja hormon adrenalin.

Kegiatan-kegiatan seperti terjun payung dan melompat dari

ketinggian membuat kelenjar adrenalin menyekresikan hormon

adrenalin. Hormon adrenalin membuat jantung berdetak

kencang. Kadar gula darah naik, dan metabolisme tubuh naik.

Hal ini bagi sebagian orang merupakan sensasi yang

menyenangkan sehingga orang tersebut ingin merasakannya

berulang-ulang.

Bab 10 Sistem Reproduksi

Soal Penguasaan Materi 10.1

1.

Organ reproduksi pria: testis, epididirmis, penis

Organ reproduksi wanita: ovarium, tuba Fallopii, uterus,

vagina

3.

Teknologi tersebut adalah bayi tabung dan kloning.

Soal Penguasaan Materi 10.2

1.

Secara vegetatif alami, yaitu rhizoma, tuber, stolon,

kormus, bulbus, tunas pangkal batang, modifikasi akar,

dan modifikasi daun.

Secara vegetatif buatan, yaitu setek, cangkok, merunduk,

menyambung, Akulasi, dan teknik kultur jaringan.

3.

Pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.

Evaluasi Materi Bab 10

A.

Pilihan ganda

1. c

3. d

5. b

7. e

9. b

11. c

13. e

15. d

17. c

19. a

B.

Esai

1.

Testis: tempat pembentukan sel sperma

Epidermis: tempat penyimpanan sementara sperma

Vas deferens: saluran tempat jalannya sperma dari epidermis

ke vesikula seminalis

Uretra: saluran pembuang urine

Vesikula seminalis: penghasil

3.

Proses kehamilan diawali dari bertemunya sel telur dan sel

sperma di tuba fallopi. Sel telur yang telah dibuahi menjadi

zigot. Zigot terus membelah secara mitosis menjadi morula

dan blastula. Pada fase blastula, zigot memiliki rongga yang

disebut blastosit. Terjadi implantasi di uterus. Blastula

berkembang menjadi grastula dengan tiga lapisan, yaitu

ektoderm, mesoderm,dan endoderm. Selanjutnya, pada

minggu keempat terjadi organogenesis sehingga tahap

penyempurnaan pada minggu ke sembilan. Fetus akan terus

tumbuh dan berkembang hingga akhirnya dilahirkan pada

bulan ke sembilan.

5.

ASI memiliki banyak manfaat, selain sebagai cairan pokok

bagi bayi, juga sebagai pelindung bayi sebelum sistem

kekebalan tubuh bayi bekerja sempurna. ASI eksklusif sangat

dianjurkan karena semua kebutuhan bayi selama 6 bulan

dapat terpenuh gizinya hanya dari ASI saja.

Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh

Soal Penguasaan Materi 11.1

1.

Fungsi pertahanan tubuh nonspesifik adalah sebagai sistem

pertahanan pertama terhadap infeksi tanpa membedakan

mikroorganisme patogen yang menyerangnya.

3.

Respons tubuh tersebut adalah mengalami peradangan

(inflamasi) dan kemudian demam.

Soal Penguasaan Materi 11.2

1.

Perbedaannya adalah dalam cara kerjanya, sistem pertahanan

tubuh spesifik bekerja lebih spesifik terhadap mikroba

patogen yang menyerang tubuh, artinya bekerja spesifik

terhadap mikroba patogen.

3.

Seseorang dikatakan kebal apabila tubuh diserang oleh

patogen yang sama untuk kedua kalinya, tubuh tidak

terpengaruhi, hal ini dipengaruhi oleh respons sekunder

tubuh.

Soal Penguasaan Materi 11.3

1.

Jenis-jenis limfosit T adalah:

a.

Sel T sitotoksik, berfungsi dalam membunuh sel yang

terinfeksi.

b.

Sel T penolong, berfungsi mengaktifkan limfosit B dan

limfosit T.

c.

Sel T supressor, berfungsi mengurangi produksi

antibodi oleh sel-sel plasma dengan cara menghambat

aktivitas sel T penolong dan sel T sitotoksik.

d.

Sel T memori, berfungsi ''mengingat'' antigen yang telah

masuk ke dalam tubuh.

3.

Fungsi leukosit, yaitu berperan dalam sistem kekebalan

tubuh.

Menggunakan

penjalaran implus

Reaksi cepat

Penjalaran pada sel-sel

saraf

Perbedaan

Menggunakan sekresi

hormonal

Reaksi lebih lambat

Sekresi hormon melalui

peredaran darah

Sistem Saraf

Sistem Hormon

Persamaan

Dipicu oleh keadaan lingkungan luar tubuh atau

dalam tubuh

Mengatur kerja suatu organ atau jaringan

Bekerja untuk mengatur koordinasi tubuh

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

238

Soal Penguasaan Materi 11.4

1.

Mekanismenya adalah ketika mengalami luka, histamin

dilepaskan oleh mastosit dan sel basofil tersebar ke seluruh

jaringan. Selain itu terjadi vasodilatasi, tekanan darah

meningkat sehingga permeabilitas pembuluh darah juga

meningkat. Setelah itu sel-sel fagosit mendekati luka.

Fagositosis terjadi oleh makrofag dan neutrofil. Jaringan yang

luka mulai sembuh.

Soal Penguasaan Materi 11.5

1.

Alergi merupakan sensitivitas berlebihan terhadap suatu hal.

Alergi merupakan respons terhadap suatu benda asing yang

masuk ke dalam tubuh.

3.

Autoimunitas merupakan suatu keadaan sistem kekebalan

tubuh membentuk antibodi untuk menyerang sel tubuh yang

lain yang terjadi di satu tubuh. Contohnya, myasthenia gravis,

lupus erythematosus, addisoris disease, multiple sclerosis,

dan diabetes mellitus.

Evaluasi Materi Bab 11

A.

Pilihan ganda

1. e

3. a

5. c

7. c

9. d

11. d

13. d

15. b

17. b

19. e

B.

Esai

1.

Pertahanan tubuh nonspesifik menyerang semua patogen yang

memasuki tubuh. Pada pertahanan tubuh spesifik, patogen

atau antigen dikenali untuk direspons oleh antibodi dan sel

limfosit tertentu.

3.

Karena sistem kekebalan tubuh telah mengenali patogen atau

antigen penyakit tersebut sehingga setelah sembuh kita

menjadi kebal. Hal ini dikarenakan kekebalan tubuh telah

dapat mengenali dan merespons dengan baik sehingga gejala

penyakit tersebut tidak akan terasa.

5.

Jika kulit yang ditansplantasikan rusak, kemungkinan kulit

tersebut dikenali oleh sistem kekebalan tubuh sebagai zat

asing sehingga sistem kekebalan tubuh akan berupaya

merespons dengan menghancurkan kulit transplantasi

tesebut. Jika kulit yang ditransplantasikan berasal dari sel

tubuh penderita, penolakan tidak akan terjadi.

Evaluasi Materi Semester 2

A.

Pilihan ganda

1. d

3. e

5. d

7. a

9. c

11. e

13. d

15. b

17. d

19. b

21. d

23. b

25. e

B.

Esai

1.

3.

Lubang hidung

faring

laring

trakea

bronkus

bronkiolus

alveolus.

5.

Air dan molekul-molekul yang tidak larut dalam darah

memasuki lempengan filtrasi pada kapsul Bowman. Hasil

filtrasi ini disebut urine primer. Kemudian, urine primer yang

dihasilkan oleh kapsul Bowman memasuki tubulus kontortus

proksimal dan lengkung Henle, serta tubulus kontortus distal.

Urine yang dihasilkan dari tubulus kontortus distal disebut

urine sekunder. Urine sekunder tersebut akan mengalami

augmentasi pada tubulus pengumpul, kemudian masuk ke

pelvis renalis dan mengalir menuju ureter.

7.

Kelenjar menghasilkan hormon tiroksin dan kalsitonin. Tiroksin

berfungsi mengatur kecepatan metabolisme tubuh untuk

menghasilkan energi. Adapun kalsitonin berfungsi mengatur

keseimbangan kadar kalsium di dalam darah sehingga

mencegah kalsium keluar dari tulang. Apabila tubuh

kelebihan hormon tiroid, muncul penyakit hipertiroid.

9.

Spermatogonia mengalami pembelahan mitosis menghasilkan

spermatosit primer. Spermatosit primer ini mengalami

pembelahan meiosis menjadi spermatosit sekunder. Kemudian,

spermatosit sekunder akan mengalami pembelahan meiosis

menjadi spermatid.

Evaluasi Materi Akhir tahun

A.

Pilihan ganda

1. b

21. d

41. c

3. c

23. a

43. e

5. a

25. b

45. a

7. e

27. e

47. c

9. e

29. d

49. d

11. c

31. d

13. d

33. b

15. d

35. b

17. c

37. a

19. a

39. b

Laktase

Sukrase

Aminopeptidase

Maltase

Enzim

Sel Eukariotik

Mengubah laktosa menjadi

glukosa dan galaktosa

Mengubah sukrosa menjadi

glukosa dan fruktosa

Mengubah polipeptida menjadi

asam amino

Mengubah maltosa menjadi

glukosa

Apendiks 1

239

B.

Esai

1.

Difusi

: proses perpind

ahan suatu zat yang

terjadi secara spontan ketika ada

perbedaan konsentrasi dari

tekanan tinggi ke tekanan rendah.

Osmosis

: Proses perpindahan pelarut

melewati sebuah membran

semipermeabel

Transpor aktif

: mekanisme pemindahan molekul

atau zat tertentu melalui membran

sel, berlawanan arah dengan

gradien konsentrasi

3.

Jaringan epitelium : melapisi permukaan bagian tubuh,

baik di dalam maupun di luar

rongga tubuh

Jaringan ikat

: sebagai pengikat, penyokong, dan

pemberi bentuk pada tubuh

Jaringan otot

: menggerakkan bagian-bagian otot

Jaringan saraf

: m

enanggapi rangsang dan me-

neruskan impuls dari satu bagian

ke bagian tubuh lainnya

5.

1)

Aorta

2)

Vena kava supersor

3)

Arteri pulmonari

4)

Atrium kanan

5)

Atrium kiri

6)

Ventrikel kanan

7)

Katup bikuspidalis

8)

Katup trikuspidalis

9)

Vertikel kiri

10) Vena kara inferior

7.

Pernapasan eksternal: m

erupakan pertukaran udara

yang terjadi di dalam paru-paru

Pernapasan internal : pertukaran udara antara darah

dan sel-sel tubuh

Pernapasan seluler

: merupakan proses kimia yang

terjadi dalam mitokondria

dalam sel

9.

Ruffini

, peka terhadap rangsang suhu panas

Krause

, peka terhadap rangsang dingin

Paccini

, peka terhadap rangsang tekanan dan sentuhan

Meissner

, peka terhadap rangsang tekanan dan

sentuhan

Ujung saraf bebas, peka terhadap rangsang tekanan

dan rasa sakit

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

240

Apendiks 2

Sistem-Sistem Tubuh Manusia

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

, 1995

Sistem

Endokrin

Sistem

Integumen

Sistem Rangka

Sistem Saraf

Sistem Otot

Sistem

Pencernaan

Sistem

Pernapasan

Sistem

Limfa

Sistem

Peredaran

Darah

Sistem

Reproduksi

Sistem

Ekskresi

241

Apendiks 3

anti

arthro

auto

bio

carn

chloro

cyano

cyt

derm

di

ecto

endo

epi

exo

gastro

gen

genesis

haemo

herb

hetero

homeo

homo

karyo

macro

meso

micro

mono

morpho

myco

omni

peri

photo

phyll

phyto

plasm

pod

poly

troph

vor

zoo

lawan/berlawanan

sendi

sendiri/oleh sendiri

hidup

daging

hijau

biru

sel

kulit

dua/dua kali

luar/bagian luar

bagian dalam

luar, menyelimuti

luar

perut

penyebab sesuatu

pembentukan/formasi

darah

tumbuhan/tanaman

berbeda

sama/mirip

sama, identik

sel

besar

di tengah

kecil

satu

bentuk

jamur

semua

dekat, sekitar

cahaya

selembar daun

tumbuhan

bahan hidup

kaki

banyak

sesuatu yang memakan

untuk makan

hewan

antibodi

arthropoda

autotrof

biologi

karnivora

kloroplas

Cyanobacteria

leukosit

epidermis

disakarida

ektoderm

endoderm

epidermis

eksoskeleton

gastropoda

antigen

morfogenesis

haemoglobin

herbivora

heterozigot

homeostatis

homolog

kariotipe

makromolekul

mesoderm

mikroorganisme

monosakarida

morfogenesis

mikologi

omnivor

periderm

fotosintesis

mesofil

fitokrom

sitoplasma

arthropoda

polisakarida

autotrof

karnivor

zoologi

Kata Dasar Bahasa Latin dan Yunani

Sumber

:

Concise Encyclopedia ature

, 1994

Kata Dasar

Contoh

Arti

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

242

Kamus Biologi

Diploid

: keadaaan dalam sel/jaringan, atau stadium

yang inti-inti selnya mempunyai dua perangkat

kromosom.

Diastol

: tahapan siklus denyut jantung di mana otot

jantung berelaksasi, yang memungkinkan ruang

jantung itu terisi oleh darah.

E

Eksitasi

: perpindahan elektron dari tingkat energi yang

lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah

dengan memancarkan energi.

Enzim

:

katalis protein yang dihasilkan oleh sel dan

bertanggung jawab untuk laju dan kekhususan yang

tinggi dari satu atau lebih reaksi biokimia intraseluler

atau ekstraseluler.

Epiglotis

: suatu penutup dari tulang rawan yang

menyumbat bagian atas pipa udara (glotis) selama

proses penelanan yang mencegah masuknya

makanan ke dalam sistem pernapasan.

Epikotil

: bakal batang yang berasal dari tunas embrionik.

F

Fagositosis

: suatu jenis endositosis yang melibatkan

bahan partikulat besar.

Fertilisasi internal

: pembuahan antara sel telur dan sel

sperma yang terjadi di dalam tubuh organisme.

Fertilisasi eksternal

: pembuahan antara sel telur dan

sel sperma yang terjadi di luar tubuh organisme.

Fibrin

: bentuk aktif protein pengumpal darah fibrino-

gen, yang menyatu membentuk benang-benang yang

membentuk gumpalan darah.

Folikel

: struktur mikroskopik dalam ovarium yang

mangandung ovum yang sedang berkembang dan

menyekresikan estrogen.

G

Glikogen

: polisakarida cadangan yang terdiri atas

monomer glukosa yang bercabang banyak dan

ditemukan dalam hati dan otot hewan.

A

Aglutinasi

: penggumpalan atau memecahan sel darah

merah.

Aglutinogen

: sejenis protein yang terdapat dalam sel

darah merah dan memicu penggumpalan darah.

Akrosom

: organel sel yang terdapat di kepala sperma,

mengandung enzim hialuronidase .

Akson

: cabang-cabang halus yang keluar dari badan sel

saraf dan umumnya hanya satu, berfungsi meneruskan

impuls.

Aktin

: mikrofilamen dalam sitoplasma, banyak terdapat

di sel otot.

Antagonis

: hal yang berlawanan antara dua atau lebih,

proses atau sistem.

Anterior

: terletak di bagian depan.

Antigen

: makromolekul asing yang bukan merupakan

bagian dari organisme inang dan yang memicu

munculnya respons imun.

Antibodi

: protein anti terhadap bahan yang tak dikenal

atau asing bagi tubuh suatu individu.

ATP

: adenosin tri fosfat, molekul yang mengandung

energi tinggi.

B

Bilirubin

: pigmen empedu, berasal dari perombakan he-

moglobin dalam hati dan limpa.

Bintik buta

: tempat masuk dan membeloknya berkas

saraf yang tidak mempunyai ujung-ujung saraf

penglihatan sehingga tidak peka terhadap cahaya.

D

Dendrit

: juluran sitoplasma yang relatif pendek pada

sel saraf, berfungsi menerima impuls.

Depolarisasi

: hilangnya kekutuban pada sel saraf yang

terjadi saat sel saraf menerima impuls.

Detoksifikasi

: menawarkan racun atau sifat meracun.

Dermis

: lapisan dalam kulit.

Difusi

: proses perpindahan suatu zat, air, gas dari

larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) ke

larutan berkonsentrasi rendah (hipotonis).

Kamus Biologi

243

H

Haploid

: keadaan dalam sel jaringan atau stadium yang

inti-inti selnya hanya mempunyai satu perangkat

kromosom yang tak berpasangan.

Hidrofilik

: mempunyai afinitas terhadap air.

Hemoglobin

: protein mengandung besi dalam sel darah

merah yang berikatan dengan oksigen.

Histiosit

: sejenis makrofag pada jaringan di luar

pembuluh darah.

Hormon

: salah satu jenis sinyal kimiawi yang beredar

pada semua organisme multiseluler yang dibentuk

dalam sel-sel terpesialisasi, yang berkelana dalam

caiaran tubuh, dan mengoordinasikan berbagai

bagian organisme dengan cara berinteraksi dengan

sel-sel target.

Histamin

: subtansi yang dikeluarkan oleh sel-sel terluka

yang menyebabkan pembesaran pembuluh darah

selama terjadinya respons peradangan.

I

Immunoglobulin

: salah satu kelas protein yang

membentuk antibodi.

Imunitas humoral

: jenis imunitas yang memerangi

bakteri dan virus dalam cairan tubuh dengan

antibodi yang beredar dalam plasma darah dan getah

bening.

K

Kutikula

: penutup permukaan batang dan daun dengan

lilin sebagai suatu adaptasi untuk mencegah

penguapan pada tumbuhan darat.

Kapsul Bowman

: suatu wadah berbentuk mangkok di

dalam ginjal vertebrata yang merupakan segmen

awal nefron yang membesar, tempat fitrat masuk ke

nefron dari dalam.

Korpus luteum

: badan yang bekerja menghasilkan

progeteron dan sedikit estrogen dalam ovarium.

M

Medula oblongata

: bagaian paling bawah otak

vertebrata.

Metabolisme

: pembentukan dan penguraian zat di dalam

tubuh yang memungkinkan tetap berlangsungnya

kehidupan.

Meiosis

: proses pembelahan sel induk gamet sebanyak

dua kali menghasilkan gamet berkromosom separuh

dari induknya.

Mesofil

: jaringan dasar daun yang terselip di antara

epidermis atas dan bawah, dikhususkan untuk

fotosintesis.

Membran basal

: lantai atau dasar suatu membran epitel,

tempat sel basal menempel.

Mikrovili

: salah satu dari beberapa penjuluran halus

mirip jari dari sel epitel pada rumen usus halus yang

meningkatkan luas permukaannya.

Miosin

: suatu jenis filamen protein yang berinteraksi

dengan filamen aktin untuk menghasilkan kontraksi

sel otot.

Mitosis

: proses pembelahan satu sel induk jadi dua, dan

jumlah kromosomnya tetap sama dengan sel induk.

N

Nefron

: satuan ekskretoris tubuler pada ginjal vertebtara.

Nodus Ranvier

: suatu celah kecil pada lapisan mielin.

O

Osmoregulasi

: adaptasi untuk mengontrol keseimbangan

air dalam organisme yang hidup dalam lingkungan

hipertonik, hipotonik atau daratan.

Organ:

pusat fungsi tubuh tertentu yang terdiri atas

beberapa jenis jaringan yang berbeda.

Osifikasi

: pertumbuhan bahan tulang pada jaringan ikat

atau tulang rawan.

P

Peristaltik

: gelombang berirama pada kontraksi otot

polos yang mendorong makanan di sepanjang

saluran pencernaan.

Protoplasma

. isi sel berupa cairan kental yang meliputi

sitoplasma dan nukleoplasma.

R

Respirasi aerob

. pernapasan yang berlangsung di dalam

mitokondria dan menggunakan oksigen bebas dari

udara.

Respirasi anaerob

. pernapasan yang berlangsung di

dalam sel dan tidak memerlukan oksigen.

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

244

T

Trakeid

: unsur pendukung dan penghantar air pada

xilem yang terdiri atas selsel panjang dan tipis

dengan ujung runcing dan dinding yang dikeraskan

oleh lignin.

Testis

: organ reproduksi jantan, tempat sperma dan

hormon reproduksi dihasilkan.

Tubulus seminiferus

: saluran yang sangat berkelok-

kelok dalam testis, tempat sperma dihasilkan.

U

Unsur

: zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat

yang lebih sederhana.

V

Vas deferens

: saluran dalam sistem reproduksi jantan,

tempat sperma berkelana dari epididimes sampai

uretra.

Vena

: pembuluh darah balik yang membawa darah

keluar dari jantung.

Vitamin

: molekul organik yang diperlukan makanan

dalam jumlah yang sangat sedikit.

S

Sitoplasma

: keseluruhan isi sel selain nukleus dan

dibungkus oleh membran plasma.

Sitosol

: bagian semi cair sitoplasma.

Stoma

: suatu pori mikroskopis pada epidermis daun

yang memungkinkan pertukaran gas antara

lingkungan dan bagian dalam tumbuhan.

Sistem Havers

: salah satu unit struktur dalam tulang

vertebrata, yang terdiri atas lapisan konsentrik

matriks tulang termineralisasi dikelilingi lakuna

yang mengandung pembuluh darah dan saraf.

Sarkomer

: unit dasar berulang pada otot lurik yang

dibatasi oleh garis-garis.

Sistol

: tahapan siklus jantung di mana otot jantung

berkontraksi dan kamar jantung memompakan darah.

Sistem trakea

: sistem pertukaran gas yang terdiri atas

saluran bercabang dan dilapisi kitin yang melapisi

badan dan membawa oksigen secara langsung ke sel-

sel pada serangga.

Sitokinesis

: pembelahan sitoplasma.

Sel api

: unit terkecil sistem ekskresi pada cacing (Platy-

helminthes).

Sel Schhwann

: suatu ranti sel-sel pendukung yang

membungkus akson dari banyak sel saraf dan yang

membentuk suatu lapisan yang disebut seludang

mielin.

Spermatogenesis

: produksi sel-sel sperma dewasa

secara terus-menerus.

245

A

AIDS 196, 216, 218, 219

akar 8, 20, 21, 27, 31, 32, 33, 34, 35, 59, 160, 174

akson 45, 46, 152, 153, 154, 155, 156, 157

antibodi 76, 80, 81, 94, 95, 177, 194, 208, 210, 211, 212,

213, 214, 216, 218

antigen 80, 206, 208, 209, 210, 211, 212, 213, 215, 216

ASI 192, 195, 225

B

bilirubin 137, 138

bronkiolus 121, 126

bronkus 48, 121, 126, 130, 131

bulbus 205

bunga 8, 29, 30, 196, 197

C

Campbell 11, 25, 43, 123, 158, 165, 212

corpus luteum 190, 191, 192

D

darah

golongan 79, 80, 81, 92, 168, 194, 208

plasma 3, 4, 11, 13, 14, 43, 76, 77, 79, 80, 88, 90, 92,

102, 103, 124, 152, 208, 212, 214, 216

sel 3, 5, 7, 9, 12, 20, 21, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,

33, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, 51, 54, 55, 63,

64, 66, 69, 70, 72, 73,

208, 209, 212, 214, 215, 218, 219

daun 21, 23, 26, 27, 29, 32, 33, 54

berkas pembuluh 29, 30

epidermis 25, 26, 27, 28, 29, 31, 40, 42, 50

mesofil 27, 29, 30

dendrit 45, 152, 153, 154, 156, 157

diabetes 177, 179, 218

difusi 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 18, 41

E

eksositosis 14

elektrokardiogram 87

empulur 26, 28, 30, 31

Endometrium 188, 190, 191, 192

endositosis 13, 14

fagositosis 13, 211, 213, 214

pinositosis 13

epididimis 185, 186

eritroblastosis fetalis 195

F

fertilisasi 188, 190, 191, 192, 197, 200

folikel de Graaf 165, 188

G

gigi 8, 48, 59, 104, 105, 106, 107, 112, 113, 114

ginjal 41, 42, 48, 49, 76, 90, 136, 139, 140, 141, 142, 143,

145, 146, 147, 165, 167, 168, 176, 177, 191

grana 7

Guttman 153

H

hati 66, 76, 77, 90, 100, 101, 102, 104, 106, 108, 110, 136,

137, 138, 141, 147, 156, 167, 196, 199

hemoglobin 76, 77, 78, 86, 88, 89, 90, 91, 94, 105, 124,

125, 134, 137, 138

hemolisis 10

Hendaryono 33

herpes 195, 219

hidrofobik 4

hipertensi 87

hipofisis 49, 159, 164, 165, 166, 167, 179, 182, 190, 194

hipotalamus 137, 159, 164, 165, 179, 206, 215

histamin 206, 214, 215, 217, 221

histiosit 138

hormon 6, 33, 67, 76, 77, 92, 102, 103, 137, 146, 151,

152, 156, 159, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 175,

176, 177, 178, 179, 184, 185, 186, 187, 188, 189,

190, 192, 193, 194, 199, 215, 216, 217, 218

Hopson 144

I

immunoglobulin 192, 215, 221

implantasi 189, 191, 199, 201

imunitas humoral 208, 210, 215

imunitas seluler 208, 210, 211, 215

indra 151, 152, 156, 169, 171, 174, 175, 178, 179

hidung 48, 121, 126, 131, 159, 169, 173, 174, 179,

191

kulit 8, 22, 25, 42, 44, 47, 68, 83, 84, 89, 90, 102,

104, 127, 130, 136, 137, 140, 141, 142, 145, 147,

154, 160, 169, 174, 176, 177, 179, 188, 191,

193, 197, 199, 204, 205, 207, 214, 217, 219

Indeks

(

ects

dan

At rs

)

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

246

lidah 48, 106, 108, 161, 169, 173, 174, 179

mata 84, 104, 146, 159, 160, 161, 169, 170, 178, 179,

191, 195, 214, 217, 219

telinga 44, 54, 108, 159, 160, 169, 171, 179

insulin 166, 167, 177, 218

J

jantung 45, 48, 49, 56, 58, 62, 64, 65, 66, 70, 81, 82, 83,

84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 101, 105, 126, 156,

160, 161, 162, 168, 177, 191, 196

jaringan hewan

ikat 54, 55, 59, 63, 65, 157, 169

otot 54, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 153, 154,

156, 160, 161, 162, 165, 166, 169, 176

saraf 54, 63, 64, 66, 152, 153, 154, 155, 156, 157,

158, 159, 160, 161, 162, 164, 165, 166, 167, 169,

170, 171, 173, 175, 174, 176, 177, 179

jaringan tumbuhan 25, 32

floem 21, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 31

kolenkim 21

meristem 23, 24, 30, 32, 33

parenkim 21, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32

sklerenkim 21, 22, 24, 27, 31

xilem 21, 23, 26, 27, 28, 30, 31

K

kanalikuli 54

kapsul Bowman 139, 142

karbohidrat 8, 23, 29, 33, 66, 100, 101, 102, 104, 105,

112, 192, 207

disakarida 100, 101

monosakarida 100, 101

polisakarida 100

kekebalan 49, 77, 92, 50, 211, 216, 218, 219, 125,

192, 196, 203, 208, 210, 211, 213, 214, 215, 217

aktif 6, 9, 12, 13, 14, 20, 49, 62, 68, 70, 96, 109, 110,

140, 154, 155, 159, 166, 184, 189, 208

pasif 6, 10, 62, 70, 216

kloroplas 21, 27, 30, 33

kolesterol 101, 110, 137, 142, 150

kormus 197, 198

korteks 21, 26, 27, 28, 31

kromoplas 7, 8

Kurnadi 58, 136

kutikula 30

L

lambung 42, 45, 47, 48, 62, 106, 109, 110, 111, 113, 167,

168

lemak 6, 192, 43, 44, 46, 54, 66, 76, 77, 85, 86, 87, 100,

102, 103, 104, 105, 109, 110, 111, 136, 137, 139, 152,

167, 192, 204, 207

asam lemak jenuh 101

asam lemak tak jenuh 101

lentisel 26, 27

leukoplas 7, 8

Levine 65

limfosit 44, 78, 85, 93, 207, 208, 212, 216, 217, 218,

219

limfosit B 79, 208, 214, , 215, 216

limfosit T 79, 209, 212, 215, 217, 218, 219

M

McLaren 120

menstruasi 77, 168, 188, 189, 190, 191, 192, 197, 224

mikrofil 204

Miller 65

mineral 8, 10, 11, 23, 26, 30, 31, 33, 44, 54, 72, 90, 96,

104, 112, 116, 136, 141, 150, 200

N

nefridiofor 143, 144

nefron 138, 140, 147

nodus Ranvier 46, 152

O

okulasi 199, 200

organ 53, 54, 56, 58, 62, 63

osifikasi 54

osmoregulasi 11

osmosis 9, 10, 12, 14

hipertonik 10

isotonik 10, 11

osteosit 54, 55

otak 215, 227, 192, 193, 194, 46, 49, 56, 86, 101, 120,

123, 137, 152, 154, 156, 157, 158, 159, 160, 161,

162, 164, 165, 169, 171, 173, 175, 179, 192, 194,

195, 219

otot

lurik 45, 49, 63, 64, 71, 83, 108, 217

polos 45, 46, 47, 49, 62, 63, 70, 83, 84, 102, 111,

126, 214, 217

ovarium 49, 52, 165, 168, 188, 189, 190, 192, 197,

200

P

paru-paru 48, 58, 62, 77, 81, 82, 83, 90, 91, 119, 120,

121, 123, 124, 125, 126, 127, 130, 131, 136, 137, 141,

Indeks

247

147, 156, 195

patogen 192, 204, 205, 206, 208, 209, 213, 214,

215, 216, 219

pembuluh darah 43, 44, 54, 58, 63, 79, 81, 83, 84, 85, 87,

88, 89, 92, 101, 107, 110, 113, 121, 129, 130, 131,

157, 169, 175, 188, 191, 214

balik 47, 81, 84, 89, 90, 91, 92, 95, 222

nadi 82, 84, 90, 92

pembuluh limfa 48, 49, 85

pencernaan 47, 48, 63, 76, 94, 100, 102, 103, 104, 106,

108, 109, 110, 111, 112, 114, 115, 120, 156, 160, 161,

166, 168, 172, 212, 192, 204, 212, 214, 219

alat-alat 81, 102, 106, 119, 127, 136, 156, 187

enzim 5, 6, 7, 14, 190, 47, 79, 103, 104, 106, 109,

110, 112, 115, 124, 155, 163, 167, 171, 173, 174,

191, 200, 205, 206, 210, 215

kimiawi 100, 105, 106, 116, 171,204, 205, 214

mekanik 105, 106, 108, 112

penis 185, 188, 191, 197

pernapasan 42, 45, 48, 63, 69, 90, 121, 123, 125, 126,

128, 129, 130, 131, 160, 191, 192, 204, 214, 219

dada 44, 54, 56, 57, 58, 62, 70, 77, 122, 123, 125,

130, 131

ekspirasi 122, 125, 130, 131

inspirasi 231, 122, 125, 130, 131

perut 185, 69, 89, 130, 176

persendian 59, 68

amfiartirosis 58, 59, 70

sinartrosis 58, 59

plasmolisis 11, 14

protein 3, 4, 5, 7, 13, 192, 193, 43, 44, 54, 66, 76, 77, 79,

80, 90, 92, 96, 98, 100, 101, 103, 105, 109, 110, 111,

124, 136, 139, 142, 156, 170, 172, 174, 193, 194,

204, 205, 206, 207, 208, 210, 213, 214, 215,

217

asam amino esensial 102, 103, 105

asam amino nonesensial 102, 103

protein antimikroba 204, 205, 206, 219

protoplasma 3, 5, 32, 33

pusat 21, 27, 31, 32, 45, 46, 50, 63, 124, 152, 154, 156,

157, 158, 159, 160, 161, 170, 173, 175, 176, 179,

195, 196

R

rabies 176, 208

rambut akar 26, 30

rangka

aksial 56, 62, 70

apendikular 56, 58, 62, 70

rhizoma 197, 205

Rotundo 120

S

sel 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33

eukariotik 3, 5, 6, 14

organel 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 21

prokariotik 2, 3, 5, 14

sel api 143

sel fagosit 204, 206, 209, 214, 215, 219, 221, 222,

225

sel Leydig 185

sel osteoblas 54

sel saraf 45, 66, 152, 153, 154, 156, 160, 161, 162, 170,

174, 175, 179, 217

interneuron 152, 153, 154, 160, 162

motorik 152, 153

sensorik 152, 153

sel trakeid 23

seludang mielin 152, 154, 157

sinapsis 45, 152, 153, 154, 156, 157

sistem Havers 54, 55

sistem pernapasan 63, 69, 119, 121, 125, 126, 127, 128,

130, 191, 219

Annelida 89, 127

burung 90, 91, 92, 130, 147, 184, 219

Insecta 88, 128

katak 90, 95, 127, 130, 145, 146, , 147, 154

Pisces 89, 129, 145

sistem saraf 6, 49, 54, 63, 123, 151, 154, 156, 157, 158,

160, 161, 162, 163, 164, 167, 169, 170, 173, 174, 175,

179, 191, 196, 199

sitoplasma 3, 4, 5, 6, 11, 14, 20, 31, 41, 54

sitosol 5

sklerosis 86, 175

skrotum 184, 185

spermatogenesis 185, 197

spermatosit 186, 197

stolon 197

stomata 26, 29

stroke 86, 87, 175, 177

stroma 7

sumsum tulang belakang 46, 138, 154, 156, 157, 158,

160, 161, 179

T

Taggart 76, 188

trakea 23, 42, 48, 120, 121, 126, 128, 129, 131

transpor aktif 9, 12, 13, 14

tuba Fallopii 188

tuber 197

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

248

tubulus seminiferus 185

tulang 54, 55, 56, 57, 58, 60, 61, 62, 67, 68, 70

tulang 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 65, 67,

68, 69, 70

keras 54, 55, 58, 66, 71

rawan 59

U

urine 135, 138, 139, 140, 141, 142, 145, 146, 147, 150,

165, 167, 185, 188, 195, 199

augmentasi 231, 139, 147, 149

filtrasi 139, 141, 145, 146

reabsorpsi 139, 140, 143, 145

usus 14, 42, 45, 46, 47, 48, 62, 69, 103, 104, 106, 108,

109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 137, 138, 144,

161, 168, 192, 199

V

vas deferens 185, 186

vasodilatasi 214, 217

vitamin 33, 67, 76, 77, 98, 100, 102, 103, 104, 105, 112,

170, 192, 200

volume udara 122, 132

W

Wessells 144

Wijayani 33

249

Aberchrombie, M.,

et al

.1997.

Kamus Lengkap Biologi

. Jakarta: Erlangga.

Audesirk, T. and Gerald Audesirk. 1999.

Biology Life on Earth. 5th edition

. New Jersey: Prentice Hall.

Brurn, G.D., Larry McKane, and Gerry Karp. 1994.

Biology Exploring Life

. New York: John Wiley & Sons.

Burnei, David. 1994.

Concise Encyclopedia Nature

. London: Dorling Kindersler.

Campbell, N. A. 1998.

Biology

. California: The Benjamin/Cummings Publishing.

Campbell, N.A.,

et al

. 2006.

Biology Concepts & Connections

. California: The Benjamin/Commings

Publishing Company.

Enger, E.D. and Frederick C. Ross. 2000.

Concepts in Biology 9th edition

. Boston: McGraw-Hill.

Greenleaf, Paul. 1996.

The Visual Dictionary of Human Anatomy

. London: Dorling Kindersley.

Guttman, N.A. 1999.

Biology

. New York: Mc Graw Hill.

Hendaryono, Daisy B. Sriyanti dan Ari Wijayani: 1994.

Teknik Kultur Jaringan

. Yogyakarta: Kanisius

Hopson, Janet L. & Norman K. Wessels. 1990.

Essentials of Biology

. New York: Mc Graw-Hill.

Jefferis, David. 1999. Megatech:

Cloning Frontiers of Genetic Enginnering

. Leicester: Silverdale.

Indonesian Heritage

. 1996. Jakarta: Buku Antar Bangsa.

Kimball, J.W. 1988.

Biology

. Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company.

Kurnadi, Kemal Adyana. 1992.

Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia

. Bandung: Jurusan Pendidikan

Biologi FPMIPA IKIP Bandung.

Levine, Joseph. S. and Kenneth R. Miller. 1991.

Biology: Discovering Life

. Massachusettes: DC Heath.

Mader, S. Sylvia. 1998.

Biology. International Edition

. Boston: USA McGraw-Hill

McLaren, James E. and Lissa Rotundo. 1985.

Heath Biology

. Massachusetts: D.C Heath and Company.

Milani, J.P.

et al

. 1992.

Biological Science: An Ecological Approach

.

Green version 7th edition

. Kendall/Hunt

Publishing Co., Keper.

Moore, Randy,

et al

. 1995.

Botany

. Indianapolis: Brown Publisher.

Nugroho, Arinto dan Heru Sugito. 2002.

Pedoman Pelaksanaan Teknik Kultur Jaringan

. Jakarta: Penebar Swadaya.

Parker, Steve. 1997. Jendela IPTEK:

Kedokteran

. Jakarta: Balai Pustaka.

Salisbury, F.B dan C.W. Ross.1995.

Fisiologi Tumbuhan Jilid 3

. Bandung: Penerbit ITB

Daftar Pustaka

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

250

Solomon,

et al

. 1993.

Biology 3rd edition

. Saunders College Publishing, New York.

Starr, Cecie and Ralph Taggart. 1995.

Biology; The Unity and Diversity of Lif

e. Edisi ke-7. California: Wadswarth.

William, Gareth. 2002.

Biology for You

. Cheltenham: Nelson Thomas Ltd.

Winatasasmita, Djamhur. 1985.

Fisiologi Hewan dan Tumbuhan

. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sumber lain:

www.adam.com, Maret 2006

www.AIDS.ch.com, Juni 2006

www.arbl.crmbs.colostate.edu, Maret 2006

www.asklasikdoctor. com, April 2006

www.beedata.com, Mei 2006

www.contemporarypediatrics.com, Maret 2006

www.dea.gov, Maret 2006

www.depkes.go.id, Juni 2007

www.emc.maricopa.edu, Mei 2006

healthgate.partners.org, Juni 2006

www.library.thinkquest.org, Juni 2006

www.manufacturingcenter.com, Mei 2006

www.oftalamo.com, April 2006

www.pikiran-rakyat.com, Maret 2006

www.sirinet.net, Mei 2006

www.tipztime.com, April 2006

www.trc-chennai.org, Juli 2006

www.unescap.org, April 2006

www.users.rcn.com, Mei 2006

www.wikipedia.org, Juni 2006